Asyik Bermain Air Tetiba Terpeleset, Dua Bocah Jember Ini Tewas Tenggelam di Dam Dusun
Asyik Bermain Air Tetiba Terpeleset, Dua Bocah Jember Ini Tewas Tenggelam di Dam Dusun.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Sudarma Adi
Asyik Bermain Air Tetiba Terpeleset, Dua Bocah Jember Ini Tewas Tenggelam di Dam Dusun
TRIBUNJEMBER.COM, ARJASA - Dua orang anak tewas tenggelam di dam Dusun Kopang Kebun Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Jember, Selasa (5/11/2019) sore.
Kapolsek Arjasa AKP Eko Basuki membenarkan peristiwa itu.
"Ya, ada dua anak meninggal dunia karena tenggelam di dam," ujar Eko kepada TribunJatim.com, Selasa (5/11/2019) malam.
Dua anak yang meninggal dunia adalah Dianatul Qoimah, dan Aini, semuanya warga Dusun Kopang Kebun Desa Kemuning Lor. Dianatul masih duduk di bangku kelas VI SD, sedangkan Aini masih berada di kelas IV.
• FAKTA Jasad Pria Jember Dicor di Bawah Musala, Polisi Heran Istri Korban Tak Sedih Malah Pacaran
• Sehari Pasca Penemuan Mayat di Bawah Musala di Jember, Polisi Belum Punya Tersangka
• JEMBER GEGER, Ada Mayat Dikubur di Musala, 2 Benda Jadi Info Penting Pembunuhan, Fakta Baru Terkuak
Menurut Eko, dua anak itu bersama enam orang anak berkumpul di sebuah rumah warga di dusun tersebut. Mereka kemudian menuju dam sungai di dusun itu. Mereka biasa bermain air dan mandi di tempat itu. Mereka bermain di daerah yang tidak dalam.
Mereka mandi sambil bermain bersama. Tiba-tiba dua anak itu (Diana dan Aini) yang sedang bermain gendong-gendongan terpeleset. Mereka terjatuh di daerah air yang dalam. Melihat kedua orang temannya jatuh, salah satu anak yang bernama Latif berusaha menariknya. Namun pertolongan itu tidak membuahkan hasil. Anak-anak yang lain akhirnya meminta tolong warga setempat.
"Warga setempat, itu bapak salah satu korban tiba di lokasi dan berusaha menolong keduanya. Namun nyawa keduanya tidak berhasil diselamatkan setelah jatuh ke dasar sungai sedalam sekitar 3 meter," imbuh Eko.
Tubuh kedua anak itu sempat dibawa ke RSD dr Soebandi Jember. Tetapi keluarga menolak dilakukannya otopsi.
"Keluarga menerima kejadian itu, dan menolak otopsi. Kalau dari keterangan teman-teman korban, tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini," imbuh Eko.
Kedua anak itu kemudian dimakamkan di TPU dusun setempat.