Kasus Pria Dikubur di Bawah Musala Jember, Istri dan Anak Saling Tuding Jadi Pembunuh, Diduga Gila
Setelah jasad sang pemilik rumah dievakuasi dari bawah tanah, Rumah Surono di Kecamatan Ledokombo masih kosong hingga Rabu (6/11/2019)
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Setelah jasad sang pemilik rumah dievakuasi dari bawah tanah, Rumah Surono di Kecamatan Ledokombo masih kosong sejak Senin (4/11/2019) hingga Rabu (6/11/2019).
Bahkan tidak ada garis polisi di sekitar rumah itu. Karena kosong warga sekitar berinisiatif menjaga bersama-sama rumah itu.
"Saya minta warga saya gantian, ya nengok atau nyenterin (menyoroti pakai lampu senter) kalau malam hari. Sama-sama menjaga karena rumah masih kosong," ucap Kepala Dusun Juroju, Misli
"Meski semua pintu terkunci. Kami tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan, ada orang tidak bertanggungjawab memanfaatkan kesempatan," tambah Misli pada kepada Surya, Rabu (6/11/2019).
Tidak ada seorang pun yang berani masuk ke rumah tersebut. Apalagi tidak ada penghuni rumah itu.
Istri Surono, Bs masih diamankan pihak kepolisian, begitu juga anak Surono, Bh.
"Semuanya belum ada yang kembali ke rumah itu," ujar Misli. Karena itulah, pihaknya berinisiatif bergotong royong menjaga rumah tersebut.
Polisi juga belum menetapkan tersangka atas terbunuhnya Surono.
Polisi masih terus mendalami kasus itu, antara lain memeriksa secara intensif sejumlah saksi, serta melakukan olah TKP lanjutan di rumah Surono.
Tak lupa juga meminta bantuan psikiater untuk memeriksa kejiwaan Bs.
Polisi juga memeriksa sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, seperti linggis.
Dari informasi yang dihimpun Surya, olah TKP lanjutan dilakukan pada Rabu (6/11/2019) dini hari.
Penyidik mendatangkan Bs ke rumahnya. Polisi mendalami kembali tempat kejadian perkara, serta mencocokkan keterangan Bs.
(Jasad Pria Jember di Bawah Musala Terbungkus Sarung, Dikubur Tiga Lapis, Keramik sampai Semen Cor)
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, keterangan Bs beberapa kali berubah atau tidak konsisten.
Karenanya, pihaknya mendatangkan psikiater dari Polda Jatim untuk memeriksa kejiwaan Bs, sekaligus keterangan Bs.