Ribuan Pelanggaran Terjadi 14 Hari Operasi Zebra Semeru di Pasuruan, Dominasi Pelajar Tak Pakai Helm
Ribuan Pelanggaran Terjadi 14 Hari Operasi Zebra Semeru di Pasuruan, Dominasi Pelajar Tak Pakai Helm.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Sudarma Adi
Ribuan Pelanggaran Terjadi 14 Hari Operasi Zebra Semeru di Pasuruan, Dominasi Pelajar Tak Pakai Helm
TRIBUNPASURUAN.COM, PASURUAN - Operasi Zebra Semeru 2019 selama 14 hari sudah berakhir. Dari catatan kepolisian, ada 6.417 tilangan, dan 586 teguran.
Jika ditotal, Satlantas Polres Pasuruan menindak 7.003 pelanggaran selama 14 hari kemarin. Ada yang sifatnya tilang, ada juga yang ditegur dan diingatkan.
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, 14 hari bukan waktu yang cukup untuk mengubah pola pikir dan menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas kepada masyarakat.
• NasDem Pasuruan Dukung Surya Paloh Kembali Jadi Ketum, Gagasan Politik Anti Mahar Terbukti Magnet
• Isak Tangis Orang Tua Korban Ambruknya Atap SDN Gentong Kota Pasuruan Sambut Rombongan Guru Takziah
• Kelas Darurat Disiapkan Pasca Ambruknya Atap SDN Gentong Kota Pasuruan hingga Telan Korban Jiwa
"Kalau berdasarkan penelitian, untuk mengubah pola pikir orang dan menumbuhkan kesadaran dari dalam dirinya itu 5 tahun, itu minimal. Kalau 14 hari kurang," kata Rofiq saat rilis di Polres Pasuruan, Rabu (6/11/2019).
Rofiq menjelaskan, tidak mudah menumbuhkan kesadaran orang untuk tertib berlalu lintas. Kata dia, itu butuh waktu. Tapi, ia dan jajarannya akan terus berikhtiar mengajak masyarakat tertib berlalu lintas.
"Pelanggaran awal musibah kecelakaan. Maka dari itu, budaya sadar akan pentingnya tertib berkendara akan terus kami sosialisasikan dan terapkan ke masyarakat," jelasnya.
Ia mengatakan, operasi 14 hari kemarin, adalah salah satu ikhtiar untuk menyadarkan masyarakat. Dari analisa, angka kesadaran masyarakat Pasuruan untuk tertib berlalu lintas mulai tumbuh.
Rofiq menyebut, perlu cara atau jalan alternatif lain untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Ia berjanji, akan terus mencari inovasi untuk membuat orang sadar tentang kesadaran berlalu lintas yang tertib, dan santun.
"Jumlah kecelakaan berkurang, pelanggaran juga berkurang. Mudah - mudahan, kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas terus membaik di setiap tahunnya," jelasnya.
Dalam operasi kali ini, kata Kapolres, pelanggar yang menonjol adalah pelanggar yang didominasi pelajar atau anak di bawah umur. Jumlahnya ada 2.537 pelanggaran, 1.777 diantaranya tak pakai helm.
"Ini akan menjadi catatan kami. Ke depannya kami akan koordinasi agar anak - anak ini tetap tertib dengan menggunakan helm dan peralatan berkendara lainnya," pungkas dia