UPDATE Ambruknya Atap SDN Gentong Kota Pasuruan, Pemkot Tanggung Biaya Pengobatan & Perawatan Korban
Semua biaya pengobatan korban sampai sembuh total ditanggung oleh Pemerintah Kota Pasuruan. Sedangkan yang meninggal dunia akan diberi santunan
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pasuruan, Bahrul Ulum, menggelar jumpa pers untuk menindaklanjuti ambruknya atap SDN Gentong, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/11/2019).
Jumpa pers tersebut digelar di ruang rapat Untung Suropati Sekretariat Daerah Kota Pasuruan.
Bahrul Ulum mengatakan, Pemerintah Kota Pasuruan ikut prihatin dan berbelasungkawa yang mendalam atas musibah atap SDN Gentong Pasuruan ambruk.
"Semoga amal dan ibadahnya diterima dan dirahmati oleh Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran dan ketabahan," kata Bahrul Ulum.
• Detik-detik Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk, Siswa Berhamburan Nangis, Ada yang Terjepit Reruntuhan
• Tangis Pecah Orang Tua Siswa Korban SDN Gentong Pasuruan yang Ambruk, Aku Kangen Anakku
Ia mengatakan, semua biaya pengobatan dan perawatan korban sampai sembuh total ditanggung oleh Pemerintah Kota Pasuruan. Sedangkan yang meninggal dunia akan diberi santunan.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Pasuruan juga mendukung langkah yang telah dilakukan oleh aparat wewenang.
"Diharapkan kepada semua pihak dengan terjadinya musibah ini jangan diwarnai dengan sikap politis. Yang penting penanganan musibah tersebut dilakukan dengan baik," tambah dia.

Ia menjelaskan, untuk empat kelas yang roboh tersebut, anak-anak didik akan digeser ke sekolah yang terdekat untuk tetap mengikuti aktivitas belajar mengajar.
"Kalau tidak ada sekolah yang terdekat, maka proses belajar mengajar dilaksanakan di ruang yang aman, yakni di UPT SDN Gentong, sehingga perlu dicek kelasnya," urainya.
• Pemkot Pasuruan Duga Atap SDN Gentong Ambruk Karena Salah Konstruksi : Informasi Rehab Simpang Siur
• Diduga Ada Unsur Kelalaian Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk, Polda Jatim Ambil Alih Pengusutan Kasus
Atau, kata dia, alternatif lainnya proses belajar mengajar dengan sistem shift yaitu ada yang masuk pagi dan siang. Jika semua itu tidak cukup, maka alternatif lain yakni mendirikan tenda karena darurat dan proporsional.
Ia menjelaskan, untuk membangun kelas baru diharapkan di tahun 2020 akan direalisasikan dan masuk kegiatan prioritas, karena pembahasan APBD 2020 belum final.
"Semoga musibah ini menjadi pelajaran untuk mengantisipasi agar kejadian tidak terulang lagi, sehingga diharapkan ke depan semua sekolah yang ada di Kota Pasuruan harus dicek secara rutin oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan," pungkas dia.
Sebelumnya, atap SDN Gentong Pasuruan ambruk, Selasa (5/11/2019) pagi.
Atap empat kelas ini ambruk saat ada kegiatan belajar mengajar.
Sementara ini, ada dua orang meninggal dunia, dan belasan lainnya luka-luka. (Galih Lintartika)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: