PNM Targetkan Kucurkan Pembiayaan Lima Triliun Lagi
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) cukup optmistis dapat mencapai target penyaluran kredit tahun ini. Yang mana, hingga Desember mendatang PNM
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) cukup optmistis dapat mencapai target penyaluran kredit tahun ini. Yang mana, hingga Desember mendatang PNM menargetkan dapat menyalurkan kredit hingga Rp5 triliun lagi.
Hal ini disampaikan oleh Sunar Basuki, EVP Keuangan dan Operasional PNM.
”Target kami, masih ada Rp5 triliun sampai dengan Desember,” kata Sunar kepada jurnalis ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (7/11/2019).
Untuk diketahui, pembiayaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meningkat setiap tahun. Sampai Oktober 2019, pembiayaan PNM meningkat 77,11 persen menjadi Rp 18,52 triliun.
Sebagai rincian, pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebesar Rp 3,1 triliun hingga Oktober 2019 atau turun 0,81 persen dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp 3,2 triliun.
Sedangkan pembiayaan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) hingga Oktober 2019 sebesar Rp 15,35 triliun atau tumbuh 111,44 persen bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 7,2 triliun.
Upaya penyaluran pembiayaan tersebut di antaranya diberikan di Surabaya di hari yang sama. Bertajuk ”Pembiayaan Modal Kerja Akad Mudharabah untuk Mendukung Kegiatan Penyaluran Pembiayaan UMKM Melalui Produk Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dan Lembaga Pembiayaan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar)” ini bernilai Rp1,7 triliun.
” Penyaluran pembiayaan 1,7 triliun tersebut menjadi bagian dari target kami,” katanya kepada Tribunjatim.com.
• Jadwal Konser dan Fan Meeting Artis Korea November 2019 di Indonesia, Sung Hoon hingga DAY6, Cek!
• Anggota TNI AL Tewas dengan Kepala Terbungkus Plastik, POMAL Surabaya Masih Selidiki
• Penyebab Anjloknya KA Wijayakusuma Relasi Surabaya Gubeng-Cilacap Masih Belum Diketahui
Pihaknya mengakui bahwa Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang menjadi penopang penyerapan pembiayaan.
”Jawa Timur masuk peringkat lima besar dan tertinggi kedua setelah Jawa Barat,” ujar Sunar tanpa menyebut detail angka pembiayaan tersebut.
Utamanya, dalam unit usaha Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
”Sesuai dengan tunjuannya untuk membina ekonomi sejahtera dan memberikan kepada ibu-ibu untuk keluarga Pra-Sejahtera,” jelasnya kepada Tribunjatim.com.
Di samping itu, juga meningkatkan nilai UMKM melalui Produk Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). ”Target kami memang untuk dua unit usaha tersebut, baik UlaMM maupun Mekaar,” jelasnya.
Hingga Oktober 2019, jumlah total nasabah PNM bertambang 51,03 persen secara yoy dari 3,7 juta nasabah menjadi 5,6 juta nasabah. Rinciannya nasabah ULaMM sudah mencapai 73.172 nasabah hingga Oktober 2019.
Jumlah tersebut tumbuh 8,54 persen secara yoy yang mencapai 67,41.
Sedangkan nasabah Mekaar, sudah mencapai 5,6 juta nasabah hingga Oktober 2019 atau tumbuh 51,80% secara yoy yang mencapai 3,7 juta. (bob/Tribunjatim.com)