Warga Blitar Dimintai Uang oleh Jukir Meski Bayar Parkir Langganan, Diancam 'Bayar atau Helm Hilang'
Pengguna Parkir di Blitar keluhkan Deretan juru parkir yang masih menarik uang retribusi meski warga Blitar sudah mulai membayar parkir langganan
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Keluhan pengguna parkir di Blitar belum terselesaikan.
Mereka mengeluh masih dipungut biaya parkir di lokasi parkir pinggir jalan raya, meski sudah membayar parkir berlanganan setiap tahun atau bersamaan memperpanjang STNK kendaraannya.
Bahkan, sering kali terjadi pertengkaran atau adu mulut antara warga dengan petugas parkir.
"Buat apa parkir berlangganan tiap tahun, kami harus membayar Rp 25.000 untuk sepeda motor. Toh akhirnya, kami masih tetap dipungut retribusi Rp 1.000 sampai Rp 2.000," ujar Ny Tatik (30), pedagang sayur keliling, Kamis (7/11).
(Hujan Disertai Angin Kencang di Lamongan, Dua Pohon Tumbang Timpa Mobil yang Diparkir & Warung)
Malah, menurutnya, setiap kali dijelaskan, bahwa dirinya sudah membayar parkir berlangganan setiap tahun, juru parkir tidak pernah peduli.
Bahkan, si tukang parkir itu malah marah-marah sehingga kebanyakan warga tak meladeninya karena malu dilihat banyak orang.
"Karena si tukang parkir itu biasanya bilang, 'mahal mana? uang Rp 2.000 dibandingkan kalau Anda kehilangan helm atau sepeda motornya?'," ucap Tatik
"'Kami ini yang mengamankannya, masak eman mengeluarkan uang segitu saja'. Sebaliknya, kalau kami nggak bayar, kami takut kalau helm kami nggak diamankan," ucap Tatik.
Kalau hal itu tak ditertibkan, maka ada dugaan penghasilan parkir selama ini dobel.
Sebab, selain warga sudah membayar retribusi parkir berlanggan, juga masih dipaksa membayar retribusi parkir setiap kali memarkir kendaaraan.
Tatik pun mempertanyakan ke mana hasil dari dugaan pungli atas pungutan liar selama ini.
(Hujan Disertai Angin Kencang di Lamongan, Dua Pohon Tumbang Timpa Mobil yang Diparkir & Warung)
Hal senada diungkapkan Sugianto, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar.
Tak hanya dirinya yang pernah jadi korban seperti itu, namun ia kerap kali dapat pengaduan dari warga kalau seringkali bertengkar dengan tukang parkir.
Karena itu, anggota dewan dari Partai Gerindra ini sudah mengagendakan untuk memanggil Kadishub, Toha Mashuri.
Intinya, Sugianto meminta dugaan pungli itu dihilangkan.