Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hari Pahlawan

Kirab Bendera Merah Putih Raksasa Warnai Peringatan Hari Pahlawan 10 November di Kota Malang

Upacara kirab bendera merah putih raksasa mengelilingi Alun-alun Kota Malang depan balai kota mewarnai peringatan Hari Pahlawan.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/SYLVIANITA WIDYAWATI
Kemeriahan Hari Pahlawan di Kota Malang diisi dengan kirab bendera merah putih raksasa ukuran 30 meter kali empat meter keliling Alun-Alun depan balai kota, Minggu (10/11/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Upacara kirab bendera merah putih raksasa mengelilingi Alun-alun Kota Malang depan balai kota mewarnai peringatan Hari Pahlawan di Kota Malang, Minggu (10/11/2019).

Kirab bendera merah putih raksasa diawali dengan pasukan membawa bendera putih dari pelajar, kemudian diikuti dengan rombongan jip yang dinaiki muspida dan para istri pejabat.

Kemudian di belakang jip adalah rombongan pembawa bendera merah putih raksasa sepanjang 30 meter kali empat meter.

Bendera itu dibawa banyak orang dari berbagai elemen masyarakat seperti pelajar, polisi, relawan dll.

Serunya Drama Kolosal Peringati Hari Pahlawan di Gresik, Bupati Sambari Bakar Semangat Pejuang

Lama mengelilingi alun-alun dari balai kota tidak begitu lama.

Aksi itu juga dilihat masyarakat yang sedang melintasi kawasan Tugu.

Sementara Wali Kota Malang, Sutiaji membacakan sambutan Menteri Sosial Juliani Batubara saat upacara.

"Hari Pahlawan selalu diingatkan akan peristiwa 10 November di Surabaya," kata Sutiaji.

Tema Hari Pahlawan tahun ini adalah "Aku Pahlawan Masa Kini".

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk bangsa sesuai konteks pahlawan masa kini.

Momen Hari Pahlawan, Ini Kisah Hotel Majapahit Surabaya Legendaris, Pernah Diinapi Charlie Caplin

Misalkan menolong sesama, tidak melakukan perbuatan anarkis, tak menyebarkan berita hoaks dll.

"Sehingga menjadi pahlawan tak hanya dengan mengusir penjajah, tapi bisa berpartisipasi di bidang masing-masing sehingga membawa nama harus bangsa dan negara," jelas Wali Kota Malang.

Kepada wartawan seusai acara, perjuangan berat saat ini adalah dengan bangsa sendiri. Sehingga harus menghindari hal-hal berbau saku dan ras atau politik-politik identitas.

Dikatakan di era revolusi industri 4.0, diharapkan bangsa Indonesia tidak tercabik-cabik kesatuan dan persatuannya, tidak menghasut dan memberi informasi yang benar.

Sementara itu seusai acara juga ada pemberian tali asih pada sejumlah veteran.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved