Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Liga Indonesia

Lini Belakang Persebaya Rapuh, Legenda Bajul Ijo Ingatkan Pemain untuk Belajar dan Introspeksi Diri

Bek legenda Persebaya Surabaya tidak menampik jika lini belakang skuat Bajul Ijo saat ini sedikit rapuh.

Penulis: Khairul Amin | Editor: Dwi Prastika
SURYA/SUGIHARTO
Skuat Persebaya hadapi Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, Rabu (18/10/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bek legenda Persebaya Surabaya, Muharom Rusdiana, tidak menampik jika lini belakang skuat Bajul Ijo saat ini sedikit rapuh.

Muharom Rusdiana melihat, konsentrasi menjadi masalah tersendiri bagi Persebaya Surabaya. Terutama setelah melakukan build-up serangan, empat bek selalu terlambat turun menutup pergerakan lawan.

“Pemain belakang empat bek saya lihat kalau Persebaya main, saat menekan lawan, sering terjadi kurang konsentrasi soal posisi,” jelas Muharom Rusdiana, Senin (11/11/2019).

“Jadi saat counter attack, banyak terlambat memback-up posisi, banyak ruangan untuk pemain lawan bisa ciptakan peluang,” kata Muharom Rusdiana.

Jelang Persebaya Vs PSM Makassar, Bajul Ijo Tak Punya Banyak Pilihan Pemain

13 Pemain Absen, Kedua Tim Tanpa Pilar Andalan, Berikut Susunan Pemain Persib Vs Arema FC

Legenda bek kanan Persebaya Surabaya ini menuturkan, konsentrasi sangat penting, apalagi bagi pemain belakang.

Tak hanya konsentrasi, Muharom Rusdiana menyebut, lini belakang juga harus pandai membaca permainan dan karakter pemain depan lawan.

“Karakter pemain lawan misal kecepatan, melindungi bola bagus, harus tahu. Saya lihat Persebaya selama ini gak ada yang seperti itu. Misal kontrolnya bagus, tidak boleh nunggu untuk pressing, dia tidak boleh diberikan ruangan,” ucap Muharom Rusdiana.

Legenda Persebaya Surabaya, Muharom Rusdiana
Legenda Persebaya Surabaya, Muharom Rusdiana (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

Pengetahuan tersebut dikatakan Muharom Rusdiana sangat berguna, apalagi saat mendapat serangan balik, sehingga bisa dengan mudah memutus serangan lawan.

Muharom Rusdiana menambahkan, pemain belakang harus cerdas mengambil keputusan, dan jangan membuat pelanggaran yang tidak perlu.

“Misal tidak membahayakan gawang, tidak perlu diambil pelanggaran, apalagi 5-6 meter dari garis 16. Ini saya lihat teman-teman (pemain Persebaya Surabaya) selama ini kurang pas,” ucap Muharom Rusdiana.

Pelatih Persebaya Surabaya Belum Beri Jaminan Bawa Miswar Saputra Hadapi PSM Makassar

Simon McMenemy Dipastikan Dampingi Skuat Garuda Saat Laga Timnas Indonesia Vs Malaysia

“Akhirnya bola di samping tidak bahaya menjadi bahaya gara-gara ada pelanggaran, apalagi bola dekat kotak 16,” tambah mantan bek kanan Timnas Indonesia itu.

Untuk memaksimalkan upaya tersebut, komunikasi antar pemain dinilainya sangat penting.

Tidak hanya dengan sesama lini belakang, dengan pemain tengah, khususnya gelandang bertahan disebut Muharom menjadi bagian tidak terpisahkan.

“Selalu komunikasi intens tidak hanya dengan bek, tapi juga dengan gelandang defense. Komunikasi lancar, lawan sulit melewati,” ucapnya.

Paling utama disebut Muharom Rusdiana adalah, pemain tidak cepat puas dengan penampilannya, harus terus introspeksi diri setiap pertandingan ke pertandingan lainnya.

“Harus terus mencari kekurangannya. Cepat introspeksi diri. Setiap pertandingan gak sempurna, kami main bola tidak bisa sempurna, tiap seusai pertandingan harus belajar, meskipun sudah level timnas,” tegas Muharom Rusdiana.

Muharom Rusdiana menganjurkan, pemain belakang jangan pernah jera belajar dari bek-bek legenda yang pernah ada lewat rekaman video pertandingan.

Gabung Timnas Indonesia, Otavio Dutra Absen Latihan Bersama Persebaya Surabaya

Fabio Quartararo Masih Kaget Kini Jadi Pembalap Kondang di MotoGP 2019

Dengan mudahnya tekonologi saat ini ia menilai tidak sulit melakukan itu.

Jika pemain belakang Persebaya Surabaya mau introspeksi dan segera memperbaiki lini pertahanan, melihat potensi saat ini, ia yakin pertahanan Bajul Ijo akan lebih kuat.

“Kalau terus introspeksi diri, kekurangan insyaallah bisa diatasi, tapi kalau sudah bangga dengan permainannya, tidak pernah mau terus belajar, sulit,” jelas Muharom Rusdiana. (Khairul Amin)

Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com:

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved