Solar Langka di Jatim
Dua Pekan Solar Langka di Jawa Timur, Sopir Trailer Wadul ke DPRD Jatim
Para sopir mengadukan kelangkaan solar di beberapa SPBU se-Jawa Timur selama dua pekan terakhir.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Serikat Pekerja Angkutan Sopir Trailer Indonesia (Sepasopati) Jawa Timur menggeruduk DPRD Jawa Timur, Jumat (15/11/2019).
Mereka mengadukan kelangkaan solar di beberapa SPBU se-Jawa Timur selama dua pekan terakhir.
Para sopir tersebut resah. Khususnya, para angkutan truk trailer.
Menurut para sopir, kejadian kelangkaan ini telah terjadi dua minggu.
Kehadiran puluhan sopir tersebut diterima langsung oleh jajaran Fraksi PDI Perjuangan. Di antaranya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Sri Untari dan sejumlah anggota Fraksi PDI Perjuangan, yakni Guntur Wahono, Diana Amaliyah Veratiningsih dan Hari Putri Lestari.
• Solar Langka, Sopir Truk di Mojokerto Kebigungan, Pengiriman Barang Terganggu
• Solar Bersubsidi Langka di Jawa Timur, Pemprov Jatim Jelaskan Kronologinya
Berdasarkan penjelasan sopir, kelangkaan solar membuat mereka rugi besar.
Padahal, para sopir tersebut bukan hanya membawa bahan manufaktur, namun juga bahan makanan.
"Kami rata-rata mengirim pasokan sayur dan buah-buahan. Juga, ekspor impor yang tentunya berpengaruh pada perekonomian di Jatim,” kata Ketua Sepasopati Jawa Timur, Achmad Nurrochim, setelah pertemuan.

Nurrochim berharap, ada tindakan dari DPRD Jawa Timur untuk mendorong pemerintah menyelesaikan masalah ini dalam waktu singkat.
Utamanya bagi Pertamina, diharap tak mempermainkan BBM jenis solar tersebut.
“Kami jangan diberi janji-janji. Kami butuh kepastian. Bila tidak ada kejelasan, kami tidak bisa mencegah bila para sopir mogok," ujarnya.
• Solar Langka, Nelayan, Petambak dan Sopir di Lamongan Kelimpungan Membeli Solar
• BBM Solar Langka di Jatim, Jawaban Pertamina: Konsumsi Solar di Jatim Sudah Lewati Kuota 2019
"Kemarin ketika SPBU di kawasan Margomulyo dan Kalianak kosong, kami semua beralih ke SPBU di kawasan Simo. Akibatnya, terjadi kemacetan di kawasan tersebut," lanjutnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur, Sri Untari berkomitmen ikut mencari solusi kelangkaan tersebut.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur untuk mencari akar masalah.
"Jika mengalami kesulitan, kami akan langsung melapor ke presiden,” kata Sri Untari.
Sekertaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menjelaskan, kebutuhan solar menjadi hak para sopir.
• Gagal Menyalip dari Kiri, Wanita Muda Terlindas Truk di Jalan Raya Desa Morowudi Gresik
• 1000 Bandeng Presto untuk Cetak Rekor MURI Jawa Timur, UMKM Sidoarjo Berharap Bandeng Makin Dikenal
"Saya juga minta para sopir sabar dan tidak melakukan aksi yang bisa merugikan, tidak hanya sopir sendiri, namun juga orang lain," lanjutnya.
Anggota Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur lainnya, Diana Amaliyah Veratiningsih mengatakan, pihaknya akan meneruskan aspirasi para sopir tersebut ke Komisi VII DPR RI.
Komisi VII nantinya akan berkoordinasi dengan pihak Pertamina.
“Lewat komisi VII DPR RI bisa mempertanyakan soal kelangkaan solar tersebut,” jelas wanita yang akrab dipanggil Sasa ini.
Pihaknya juga menekankan agar BPH-Migas selaku pemegang kebijakan dapat memperketat pengawasan distribusi stok solar.
BPH-Migas dapat bekerja sama dengan Polri dalam pengawasan tersebut.
• Menang dengan Skor Identik, Ahsan/Hendra Kantongi Tiket Semifinal Hong Kong Open 2019
• Jorge Lorenzo Pensiun, MotoGP Valencia 2019 akan Jadi Balapan Terakhirnya
"Sebab jika stok dari atas normal, tidak ada permintaan lebih. Sehingga, ada indikasi 'tidak beres'. Mafia-mafia migas macam ini harus diberantas," tegasnya.
Sasa juga menjelaskan, anggota Komisi D dari Fraksi PDI Perjuangan telah mempertanyakan hal tersebut pada Pertamina di Jawa Timur melalui Dinas ESDM Jawa Timur.
"Kami harap dengan berjalannya semua kepentingan untuk masalah ini, kelangkaan solar yang terjadi saat ini dan dikeluhkan para sopir termasuk sopir trailer bisa segera berakhir," pungkasnya. (Bobby Contantine)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: