Pilkada Surabaya
Inilah Visi Whisnu Yang Akan Fokus Pada Pariwisata dan Menggerakkan Ekonomi Lokal di RTH
Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mempunyai visi misi untuk mengangkat sektor pariwisata Surabaya
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mempunyai visi misi untuk mengangkat sektor pariwisata Surabaya jika dirinya diberi kesempatan untuk melanjutkan kepemimpinan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Whisnu memulai dengan Makam Sunan Ampel yang menurut Whisnu bisa dikembangkan bukan hanya sebagai wisata religi tapi juga menjadi spot wisata milenial yang Instagramable.
"Ditengah sungainya itu kita beri box culvert lalu akan kita beri payung-payung seperti di Madinah yang mempunyai lima sudut yang merupakan simbol dari rukun islam," ucap Whisnu saat mengunjungi Kantor Harian Surya di Jalan Rungkut Industri III, Surabaya, Senin (18/11/2019).
Sedangkan di pantai timur Surabaya, Whisnu mempunyai pandangan untuk menjadikannya spot wisata air yang terintegrasi dengan hutan mangrove Wonorejo.
Lalu di barat, Wakil Ketua DPD PDIP Jatim berpikir untuk membangun wisata sky forest di daerah Pakal.
• Rekam Jejak Pelempar Sperma Tasikmalaya, Pernah Intip Wanita Hingga Berlaku Aneh
• Muncul Setelah Mangkir 7 Kali, Sekda Gresik Andhy Hendro Wijaya Tak Ditahan Kejaksaan
"Nuansa budaya-budaya lokal tetap akan kita munculkan," lanjut Whisnu kepada Tribunjatim.com.
Selain itu, Whisnu menegaskan dirinya akan melanjutkan keberhasilan Wali Kota Risma yang berhasil menata ruang terbuka hijau (RTH) di Surabaya dengan membangun taman-taman di setiap sudut kota.
"Kita akan melanjutkan keberhasilan Bu Risma tapi kita mencoba untuk meratakan pembangunan dengan memberdayakan RTH yang ada," ucap Whisnu.
Whisnu menjelaskan pihaknya ingin memanfaatkan RTH yang telah sebagai titik-titik ekonomi baru di Surabaya dengan menghadirkan Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Keberadaan taman taman ini kan memang bagus tapi belum muncul pergerakan ekonomi lokal. Kita berikan PKL tapi bukan permanen," kata Whisnu.
Ia mempunyai konsep, para PKL yang ada di taman-taman kota tersebut diberikan gerobak dorong satu persatu oleh Pemkot.
"Gerobak itu bisa ditarik dan hanya akan jualan ketika taman-taman sedang jam ramai. Kalau pas sepi gerobaknya bisa ditarik sehingga tamannya tetap bersih," lanjutnya.
Nantinya gerobak tersebut akan di desain oleh Pemkot sesuai dengan taman tempat beroperasi.