Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Fenomena di Jember, Ada Ribuan Mahasiswa Unej Terpapar Radikalisme, Sebagian Terkait Khilafah

Fenomena di Jember, Ada Ribuan Mahasiswa Unej Terpapar Radikalisme, Sebagian Terkait Khilafah.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Sudarma Adi
SURYA/SRI WAHYUNIK
Akhmad Taufiq Ketua LP3M Unej 

TRIBUNJEMBER.COM, JEMBER - Penelitian dari Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember (Unej) menyebut 22 persen mahasiswa di Unej terpapar radikalisme.

Penelitian ini dilakukan tim peneliti LP3M Unej di tahun 2018 terhadap sekitar 15 ribu orang mahasiswa sebagai responden.

Dari penelitian itu diketahui 22 persen mahasiswa Unej terpapar radikalisme. Kemudian jika diderivasi lagi, dari persentase 22 persen itu, mereka yang terpapar radikalisme teologis sebanyak 25 persen, dan radikalisme politis sejumlah 20 persen.

10 Suara Anak dari Kabupaten Jember Digaungkan Melalui Festival HAM

Baru Tunangan, Gadis 17 Jember Gantung Diri Terikat Kain Kerudung, Ibunya Syok, Rencana Nikah Gagal

Izin Operasional Bandara Notohadinegoro Jember Sudah Mati, Diduga Jadi Sebab Citilink Hengkang

Hasil penelitian ini dipaparkan oleh Ketua LP3M Unej Akhmad Taufiq saat menjadi pembicara di Pelno 4 Festival HAM 2019 tentang Strategi Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, dan Kekerasan Ekstrimisme di Dunia Pendidikan dan Media Sosial" di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Rabu (20/11/2019).

"Dari penelitian LP3M, terdapat 22 persen mahasiswa yang terpapar radikalisme, yang ini diderivasi lagi, menjadi radikalisme teologis, yakni setuju dengan pengkafiran, qital, dan jihad, yaitu sejumlah 25 persen. Sedangkan, radikalisme politis, berupa kesetujuannya pada konsep negara Islam atau khilafah sejumlah 20 persen," ujar Taufiq kepada TribunJatim.com usai menjadi pembicara.

Taufiq mengapresiasi tema Pleno 4 yang diangkat di Festival HAM 2019.

Sebab, secara substansial, Taufiq memberi tanggapan substantif atas temuan riset yang dilakukan Infid.

Infid menyatakan adanya 10 PTN yang terpapar radikalisme. Kondisi demikian ini, hampir terjadi di seluruh PTN dengan frekuensi yang berbeda. Oleh karena itu, kata Taufiq gerakan radikalisme sudah dapat dikategorikan terstruktur, sistematik, dan massif.

Di Unej, kata Taufiq, berdasarkan laporan studi pemetaan gerakan radikalisme yang dilakukan tim LP3M pada 2018, terdapat 22 persen yang terpapar radikalisme.

"Tetapi belum sampai pada tindakan merusak, seperti menjadi teroris, merakit bom, atau merusak dengan melakukan aksi bom bunuh diri," kata Taufiq.

Meski begitu, hasil dari penelitian LP3M Unej itu sudah diberitahukan ke jajaran pimpinan Unej, baik tingkat rektorat dan fakultas. Langkah itu diambil sebagai upaya untuk menekan gerakan radikalisme itu.

Hasil dari penelitian itu, lanjutnya, bisa menjadi gambaran tumbuhnya gerakan radikalisme di dunia pendidikan.

Untuk itu melalui forum pleno di Festival HAM itu, Taufiq merekomendasikan beberapa hal.

Pertama, pentingnya pendidikan multikultural untuk mengembangkan sikap toleransi dan inklusivitas.

Kedua, keterlibatan semua pihak untuk mengatasi permasalahan radikalisme.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved