Hasil Sidak Diam-diam DPRD Blitar, Cor Beton Proyek Jembatan Rp 4,7 M Rontok Saat Dipukul
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Blitar aktif turun ke lokasi proyek. Kali ini proyek jembatan senilai Rp 4,7 miliar yang disidak
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
"Karena itu, dua hari lagi, Anda (pelaksana proyek) dan PUPR akan kami panggil untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan itu," ujarnya.
Dikonfrontasi terkait kualitas cor-coran, rekanan proyek dari CV Wiraniaga Sidoarjo, bernama Solikin mengaku, proses tidak dikerjakan sendiri oleh pasukannya, melainkan diserahkan ke Varia Usaha, Malang.
Karena itu, dirinya akan minta pertanggungjawaban.
"Kalau dianggap tak bagus pak, ya kami akan minta 'Varia Usaha' bertanggungjawab karena saya beli cor ke dia, dan saya bayar tunai," ujarnya.
(Proyek Alun-alun Surabaya Ditarget Rampung Juni 2020, Progres Pengerjaan Masih Capai 30 Persen)
Mendapat jawaban seperti itu, Sugianto memilih tidak mau tahu siapa mitra pengerjaan proyek ini jembatan yang jadi penghubung empat kecamatan ini.
Yakni, Kecamatan Binangun, Kecamatan Wates, Kecamatan Wonotirto, dan Kademangan.
"Pokoknya, harus ada perbaikan kualitas cor. Nanti akan kami cek lagi. Kalau tak ada perbaikan, dan kualitasnya tetap seperti itu, kami akan merekomendasikan, agar dibongkar," tegas Sugianto.
Menanggapi hal ini, Solikin hanya bisa meng'iya'kan.
Indomali, Kasi Jembatan dari PUPR Pemkab Blitar, juga tak luput kena tegur.
"Memang pak, sepertinya proses pengecorannya kurang maksimal karena airnya tak bisa merata. Dan, kami tahunya saat bakisting-nya sudah dibuka," ucap Indomali.
"Namun, kami punya dokumentasikan. Dalam waktu dekat, kami akan mendatangkan tim ahli beton atau cor dari TIKA Surabaya," ungkap Indomali.
Reporter: Imam Taufiq
(Proyek Drainase Kota Nganjuk Diduga Asal-asalan, Mobil Tidak Bisa Lewat Hingga Tanaman Dihilangkan)