Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mahasiswa Kedokteran UB Buat Desain Batik: Paru-Paru, Sel Imun, dan DNA Dijadikan Motif

Simak beberapa desain batik Mahasiswa FK Universitas Brawijaya (UB) Malang,mulai dari motif paru-paru,sel imun, sampai DNA.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Hefty Suud
SURYA/SYLVIANITA WIDYAWATI
Ketua Pengembangan Batara (Batik Nusantara) Universitas Brawijaya Malang (batik hijau) Dr Sihabudin SH MH melihat desain batik di stand mahasiswa FK UB di Graha Medika, Kamis (28/11/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, Klojen - Primus Muhammad, Mahasiswa bersama kelompoknya membuat desain batik anatomi dengan delapan motif dalam acara bertema "Medical Entrepreneurship and Creativity Competition" di Graha Medika, Kamis (28/11/2019).

Menariknya, dalam batik yang didesain Primus bersama kelompoknya, ada motif paru-paru, syaraf, sel imun, sel otot dll.

"Desain batik kami lebih minimalis. Kalau motif dari motif dari teman-teman lainnya lebih condong menyerupai batik Jawa," jelas Primus, di sela acara "Medical Entrepreneurship and Creativity Competition".

Dijelaskan Primus, motif batiknya lebih mengangkat gaya yang simple tentang organ tubuh dan lebih identik dengan. Warna cerah dikenakannya sebagai warna dasar batiknya.

Untuk pembuatan motifnya, timnya memilih secara acak. Misalkan motif sel imum, desainnya diupayakan menggambarkan secara umum dan detail supayaa bis diketahui awam, bagaimana bentuk sel imun.

Primus pun memaparkan, untuk pembuatannya, kelompoknya bekerjasama dengan perajin batik, sebab batik yang dikresikannya berupa batik tulis. Ia dan kelompoknya berani membandrol Rp 600.000 untuk bahan kain batik panjang.

Jelang Liburan Natal dan Tahun Baru, Yuk Travelling ke 3 Negara Bebas Visa Ini, Bisa Lihat Wat Pho

Puasa Kemenangan di 3 Laga Beruntun, Begini Penjelasan Striker Muda Arema FC

"Kami berencana membuatnya nanti batik cap agar terjangkau harganya setelah ini. Kalau untuk dijadikan busana ready to wear, maka harus dipikirkan juga lebih detil mengenai desainnya. Sehingga bagus saat dipakai dan motifnya terlihat," ujar Primus.

Berbeda dengan kelompok Primus, kelompok Anisa Nuraida membuat batik Adyatma Agata dengan konsep batik sekar jagat yang artinya keanekaragaman.

Ramalan Zodiak Cinta Jumat 28 November 2019: Aries Tampak Romantis, Aquarius Menghadapi Jalan Buntu

Antisipasi Banjir, Pasuruan Gotong Royong Bersihkan Sungai Wrati dari Eceng Gondok

"Sedang di komponen batiknya adalah dalam sel, seperti sel DNA," kata Anisa.

Anisa mengatakan, awalnya juga terasa susah mengangkat komponen dalam sel, karena ada yang tidak sesuai dengan bentuk aslinya.

"Tujuannya agar mempermudah dalam bentuk dan bisa dinikmati. Dalam motif batik ini ada warna hitam, biru, merah, emas, orange yang memiliki filosofi masing-masing,"papar Anisa. (SURYAMALANG/Sylvianita Widyawati)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved