OPOP Expo 2019, BNBP Pamerkan Produk Unggulan Daerah yang Pernah Ditimpa Bencana
BNPB hadir dalam pameran produk pesantren One Pesantran One Product Expo 'OPOP EXPO 2019' di JX International Surabaya, Jumat (29/11/2019).
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gelaran One Pesantren One Product (OPOP) Expo resmi dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Jatim EXPO, Jumat (29/11/2019).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hadir dalam pameran produk pesantren One Pesantran One Product Expo 'OPOP EXPO 2019' di JX International Surabaya, Jumat (29/11/2019).
Selama tiga hari kedepan, mulai hari ini, Jumat (29/11/2019) hingga hari Minggu (30/11/2019) besok lusa, booth Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memajang beraneka ragam produk kelompok usaha dari beberapa daerah yang pernah terkena bencana.
Deputi Bidang Rehabilitasi Dan Rekontruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rifai menuturkan, program pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pasca bencana ini telah dimulai sejak tiga tahun lalu.
Dengan menggandeng beberapa perguruan tinggi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak lagi berfokus pada pembangunan infrastruktur masyarakat pasca bencana semata.
Namun juga berupaya membangun perbaikan sosiol ekonomi yang sempat porak-poranda pasca bencana.
Satu diantara caranya adalah memfasilitasi kelompok usaha masyarakat dalam berinovasi dalam membuat produk unggulan.
Dan sekaligus mampu membranding produk tersebut menjelma sebagai komoditas yang kompetitif di pasaran.
"Ini adalah pendekatan dalam metode baru, bahwa kami mengangkat produk produk unggulan suatu wilayah pasca bencana. Apalagi dengan judul Merubah Tragedi Menjadi Energi," katanya pada TribunJatim.com, Jumat (29/11/2019).

Berbagai macam poduk kelompok usaha yang dipamerkan itu terdiri dari
1) Produk Kelompok Usaha Berupa Kerajinan Kain
Ada produk Kain Lurik Sukoharjo dari Jawa Tengah (produk kelompok terdampak tanah longor dan banjir tahun 2018).
Batik Tulis/Cap Sukoharjo dari Jawa Tengah (produk kelompok terdampak Gempa Bumi).
Kain ecoprint dari Magelang dari Jawa Tengah (bencana Merapi).
Kerajinan kulit/fashion Garut dari Jawa Barat (produk kelompok terdampak bencana banjir bandang).
Kemudian Tenun Lombok dari Lombok Timur (produk kelompok terdampak bencana gempa bumi tahun 2018).
Kerajinan kulit kayu dan noken dari Sentani, Jayapura, Papua (produk kelompok terdampak bencana banjir bandang cycloop dan banjir Sentani).
2) Produk Kelompok Usaha Berupa Olahan Makanan Ringan
Ada pula produk makanan ringan Mocaf Cookies dari Sumedang Jawa Barat (bencana tanah longsor tahun 2018)
Kripik Singkong Amor dari Bangkalan, Madura (bencana tanah longsor dan banjir bandang tahun 2018).
Kue Pia dari Minahasa Sulawesi (bencana tanah longsor dan banjir tahun 2016)
Abon ikan dari Sorong, Papua Barat (produk kelompok terdampak bencana banjir bandang) dan produk makanan dari Pandegelang.

3) Produk Kelompok Usaha Berupa Olahan Kopi dan Teh
Produk unggulan tersebut merupakan hasil pendampingan BNPB.
Kopi yang dihadirkan antara lain Kopi Abang dari Sajang Sembalun Gunung Rinjani Lombok Timur (Gempabumi).
Kopi Arabaca Baratas dari Kabupaten Banjarnegara (gempabumi).
Kopi Cimbang dari Lingkar Gunung Sinabung Kabupaten Karo (Erupsi Gunung Sinabung).
Lajukela Coffee lahan gambut dari Kabupaten Kepulauan Meranti (Upaya Pengurangan Risiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan).
Kopi Gangga dari Lombok Timur (Gempa Lombok).
Kopi Kepahiyang dari Kabupaten Kepahiang Bengkulu (Banjir dan Longsor)
Kopi Asli Garut dari Jawa Barat (banjir bandang).
Sementara untuk produk teh, yakni; Teh Sepang/Mitra Mapin dari Sumbawa dari Nusa Tenggara Barat (gempa bumi).
Bagi para pengunjung yang penasaran dengan produk-produk unggulan daerah yang pernah terdampak bencana.
Yuk, datang ke Booth BNPB yang berada di area sisi utara setelah pintu masuk utama JX International Surabaya.
