Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kharisma Event Nasional Angkat Citra Ngawi Batik Fashion 2025

Pejabat forkopimda beserta OPD Pemkab Ngawi, percaya diri memamerkan aneka motif Batik, dalam gemerlap malam di Benteng Van Den Bosch

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Febrianto Ramadani
APRESIASI - Perwakilan Kemenparekraf menyerahkan sertifikat kepada Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, dalam Batik Ngawi Fashion di Benteng Van Den Bosch, Sabtu malam (4/9/2025). Batik Ngawi Fashion 2025 telah masuk dalam Kharisma Event Nasional, diharapkan menjadi 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Sejumlah pejabat forkopimda beserta OPD di lingkup Pemkab Ngawi, percaya diri memamerkan aneka motif Batik, dalam gemerlap malam di Benteng Van Den Bosch, Sabtu (4/9/2025).

Tak ketinggalan para model dari berbagai kelompok usia, ikut berjalan di atas Catwalk, pada Batik Ngawi Fashion 2025. Acara tersebut juga disaksikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono berharap, penampilan batik khas Kabupaten Ngawi lebih bagus. Para desainer juga harus semakin kreatif menciptakan beragam motif.

“Hal yang membanggakan adalah, desainernya,terutama dari kalangan pelajar, sudah mulai berani memamerkan setiap detail atau pola yang berkesan,” ujar Ony.

Baca juga: Batik Glow in the Dark Karya UMKM Surabaya Curi Perhatian di Panggung Fashion

Mas Ony, sapaan lekatnya, menilai, Batik Ngawi Event telah masuk dalam Kharisma Event Nasional. Sehingga, menjadi panggung dalam menjangkau, maupun menyebarluaskan promosi Batik Ngawi.

“Kharisma Event Nusantara bagian dari acara pariwisata yang sudah terkurasi oleh Kemenparekraf. Ketika masuk dalamnya, bisa disupport hingga seluruh Indonesia,” bebernya.

Ditambah lagi, talenta desainer semakin dapat ruang, agar bisa menampilkan karyanya. Mengingat, pihaknya menyadari Kabupaten Ngawi tidak ada secara historis batik dari suatu kerajaan. 

“Berbeda kalau kami melihat Solo, Jogja, Cirebon, Pekalongan, Kudus, dan lain sebagainya, punya historis daerah wilayah kerajaan yang notabene ada abdi dalam di sana. Kalau ingin batik khas Ngawi ini terus eksis, maka kami harus punya penguatan,” pungkas Ony.

Baca juga: Kisah Toko Batik Sampang Bertahan di Tengah Tantangan Pasar, Terdampak Aturan Penggunaan Seragam

Di tempat yang sama,Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngawi, Wiwin Purwaningsih, menambahkan, total ada 13 pembatik, dan 12 desainernya yang ditambahkan pada Batik Ngawi Fashion 2025.

“Setelah ini kami ikut kurasi lagi. Mudah-mudahan tembus lagi. Memang tidak otomatis, setiap tahun harus ikut kurasi lagi dan nanti akan tetap menampilkan desainer-desainer muda,” imbuhnya.

Menurutnya, regenerasi akan terus dilakukan Pemkab Ngawi. Kendati telah masuk dalam 100 besar, namun ia menargetkan masuk dalam 10 besar Kurasi Event Nasional. 

“Setelah menjadi batik kemudian didesain menjadi baju,” tandasnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved