Tanggul Bengawan Solo di Lamongan Ambles Lagi Panjang 150 Meter, Potensi Jebol Saat Musim Hujan
Tanggul Bengawan Solo di Lamongan Ambles Lagi Panjang 150 Meter, Potensi Jebol Saat Musim Hujan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
Tanggul Bengawan Solo di Lamongan Ambles Lagi Panjang 150 Meter, Potensi Jebol Saat Musim Hujan
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Tanggul Bengawan Solo di Dusun Glogok, Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan Jawa kembali ambles.
Tanggul ambles itu sepanjang 150 meter dengan kedalaman bervariasi, mulai dari 4 meter hingga 7 meter.
Kepala Dusun Glogok Sunandar mengatakan, amblesnya tanggul Bengawan Solo di wilayahnya merupakan yang kedua kalinya selama musim kemarau tahun ini.
• Momen Hari Korpri ke 48, Bupati Lamongan Fadeli Tekankan Inovasi untuk Pelayanan Prima
• Faktor Inilah Yang meyebabkan Inflasi Lamongan Capai Angka 1 Persen
• Sumur Yang Keluarkan Gas dan Api di Glagah Lamongan Tak Menyembur Lagi
"Kurun musim kemarau ini sudah dua kali ini ambles," kata Sunandar.
Dikhawatirkan, amblesnya tanggul tersebut akan menimbulkan dampak lebih besar ketika debit air Bengawan Solo meningkat saat puncak musim hujan.
Bahkan yang lebih menghawatirkan, kondisinya sudah mendekati tanggul negara Bengawan Solo.
"Jika tidak segera ditangani, air Bengawan Solo nantinya akan sedikit demi sedikit menggerus dan terjadi tanggul jebol," kata Sunandar
Sementara itu, Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan Muslimin dikonfirmasi TribunJatim.com, Sabtu (30/11/2019) mengatakan, pihaknya sudah meninjau lokasi dan melakukan pendataan.
Kondisi yang kedua kali ambles itu akan dilaporkan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo."Perlu penanganan," kata Muslimin.
Muslimin menyebutkan, di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah Kabupaten Lamongan, mulai dari perbatasan Tuban Hingga Gresik terdapat 10 titik tanggul ambles.
Sementara di Lamongan, jika ditotal tanggul yang longsor mencapai sepanjang 1, 5 kilometer.
Jumlah tanggul sepanjang itu posisinya mayoritas di selatan Bengawan Solo.
Yang terparah ada di Desa Glogok, Kecamatan Karanggeneng ini." Kalau tanggul sisi utara Bengawan Solo terpantau ada di tiga ," katanya.
Diantaranya, di Keduyung, Pelangwot dan Gendong Kecamatan Laren.
Istilahnya, tanggul utara itu menang terus, alias selalu ada tanjung - tanjung baru.
Lebih - lebih tanggul utara yang ada di timur jembatan Laren - Pengkatrejo selalu menang dan bertambah.