Peringati Hari Disabilitas Internasional, DPW Surabaya Usung Tema Beauty in Diversity
DPW Kota Surabaya kembali memperingati Hari Disabilitas Internasional dengan konsep lelang lukisan dan konser bertema Beauty in Diversity.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya kembali menggelar peringatan Hari Disabilitas Internasional di Balai Budaya Surabaya, Minggu (1/12).
Kali ini, berkolaborasi dengan Awaken Organizer, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FIKOM UKWMS).
Serangkaian kegiatan yang dihadirkan yakni lelang empat lukisan karya anak-anak disabilitas dan konser sederet musisi disabilitas.
• Hotman Paris Sampai Sensor Omongan Lucinta Luna saat Bahas Permak Tubuh & Oplas, Lihat Ekspresinya
"Setelah sebelumnya kami memperingati Hari Kesadaran Autisme Sedunia dan Hari Cerebral Palsy Sedunia, hari ini kami memperingati Hari Disabilitas Sedunia," ungkap Iis Hendro Gunawan, ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya.
Melalui serangkaian kegiatan ini, Iis mengatakan, pihaknya ingin menyampaikan bahwa setiap individu memiliki hak untuk mengembangkan potensi sampai pada level yang terbaiknya.
• Jennifer Jill Supit & Ajun Perwira Sering Bertengkar Sebelum Berhubungan, Rahasia Kamar Terbongkar
"Kita semua mempunyai kewajiban untuk mendukung kehebatan mereka. Bahkan saya merasa beberapa dari kita tidak sehebat mereka," Iis mengatakan.
Empat lukisan yang dilelang yakni karya Vincent (penyandang autis), Edward Ryo (penyandang down syndrom), Celena Aline (penyandang autis), dan Andrew Joseph (penyandang autis).
• Wali Kota Risma Hadiri Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, Beri Penghargaan
• BREAKING NEWS - Polisi Tembak Mati Dua Pengedar Sabu-sabu Kelas Kakap di Surabaya
Deice, seorang pelelang yang beruntung mendapatkan lukisan Aline yang menggambarkan pohon, tanaman rindang, dan laut, mengapresiasi keempat lukisan yang dilelang.
"Untuk lukisannya Aline, misalnya, saya tertarik karena konsepnya sangat terlihat jelas, warnanya juga berani. Sekilas, keempat lukisan tersebut seperti dibuat oleh pelukis profesional. Padahal, keempatnya merupakan anak berkebutuhan khusus," ungkapnya.
Ia pun mengaku bahwa para disabilitas memiliki kemampuan yang luar biasa.
"Semoga ke depannya, kita bisa lebih memperhatikan para disabilitas. Mereka patut kita apresiasi," ujarnya.
• Punya Kemiripan dengan Wali Kota Risma, Gamal Albinsaid Pede Dapatkan Rekomendasi Partai
• Galang Tanda Tangan, Komunitas Vape Tolak Revisi PP109/2012
Hasil lelang tersebut, nantinya akan disumbangkan kepada Yayasan Pendidikan Anak-anak Buta (YPAB) dan Persatuan Orang Tua dengan Anak Down Syndrome (Potads)
Sementara, Teresia Intan, dosen pengampu mata kuliah aktivitas komunikasi UKWMS, menyampaikan, konser disabilitas akan dimeriahkan berbagai penampilan, mulai dari vokal, permainan angklung, keyboard, dan sebagainya.
Salah satu penampilnya adalah Kiki, seorang guru tunanetra di YPAB. Ada juga penampilan Touch Heart Band yang digawangi oleh para autis dan tuna netra.
Tak ketinggalan penampilan spesial dari Putri Ariani (tuna netra), Adelina Setiwan (cerebral palsy), dan sederet penampil lainnya.
• Jelang Timnas U-22 vs Vietnam, Asisten Pelatih Persebaya Surabaya Beri Catatan ini