BREAKING NEWS Warga Tulungagung Resah Sejumlah Sapi Tiba-tiba Mati, Warga Curiga Karena Diracuni
Keresahan Warga di Tulungagung Sejumlah Sapi Tiba-tiba Mati, Warga Curiga Karena Diracuni.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
Namun polisi juga kesulitan, karena bangkai sapi tidak ditemukan.
"Setiap kejadian baru dilaporkan ke saya lima atau tujuh hari setelah kejadian. Jadi saya juga tidak tahu detailnya," katanya.
Ada pula yang curiga, kematian sapi ini karena ada modus kejahatan.
Sapi yang mati harganya jatuh hanya sekitar Rp 3.000.000 per ekor.
Padahal dalam kondisi hidup, utamanya sapi perah belum produksi, sekurangnya senilai Rp 17 juta.
Modus ini dilakukan untuk mendapatkan sapi dengan harga murah.
Selanjutnya daging akan dijual layaknya daging sapi pada umumnya, dengan harga normal.
Kepala Dusun Puthuk Desa Nyawangan Sutikno membenarkan ada enam sapi di wilayahnya mati mendadak.
Dari ciri-cirinya sapi itu memang mati karena racun.
Sebelumnya sapi dalam kondisi sehat, tiba-tiba melenguh sangat keras, kemudian ambruk, berdiri lagi, ambruk lagi kemudian mati.
"Ada yang mulutnya berbusa atau lidahnya keluar. Ciri-ciri itu biasanya karena racun," ucap Sutikno.
Ciri-ciri ini berbeda dengan sapi yang sakit, yablng biasanya perutnya dalam kondisi melembung berisi udara.
Atau kasus kematian yang paling banyak ditemui warga, yaitu broyongen (prolapsus uteri)