Arogansi Ari Askhara selama Jadi Dirut Garuda Indonesia, Alihkan Rute hingga Mudah Rotasi Karyawan
Arogansi Ari Askhara selama jadi Dirut Garuda Indonesia, alihkan rute hingga mudah rotasi karyawan.
Arogansi Ari Askhara selama jadi Dirut Garuda Indonesia, alihkan rute hingga mudah rotasi karyawan.
TRIBUNJATIM.COM - Belum 2 tahun menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, tamat sudah riwayat karier I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara.
Ari Askhara dicopot jabatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, Kamis (5/12/2019), karena terlibat kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, berdasarkan hasil pemeriksaan 18 kotak yang ditemukan dalam lambung pesawat baru Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 NEO, motor Harley Davidson tahun 1972 tersebut seharga Rp800 jutaan.
• Ada Kubu Loyal ke Ari Askhara, Awak Kabin Garuda Indonesia yang Melawan Dilarang Terbang 4 Bulan
Adapun untuk sepeda Brompton diperkirakan seharga Rp50 juta hingga Rp60 juta per unit.
"Dengan demikian, total kerugian negara potensinya adalah Rp532 juta hingga Rp1,5 miliar," ujar Sri Mulyani, dikutip dari Kompas.com.
• Sosok I Gusti Ayu Rai Dyana Dewi, Istri Ari Askhara Dirut Garuda Indonesia, Bukan Orang Sembarangan!
Ari Askhara belum genap 1,5 tahun dilantik sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Pada bulan September 2018, ia dilantik menggantikan pejabat sebelumnya, Pahala Mansyuri.
• Mengintip Kekayaan Ari Askhara yang Tembus Miliaran Rupiah, Punya Tanah Ribuan Meter dan Mobil Mewah
Sebelum menjabat di Garuda Indonesia, Ari Askhara sempat menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pelindo III Persero pada Mei 2014.
Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mendukung keputusan Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Ari Askhara dari jabatan Direktur Utama.
Hal ini karena mereka merasa dirugikan dengan kebijakan Ari Askhara.
• Terungkap Harga Jam Tangan Ari Askhara Dirut Garuda yang Dipecat Erick Thohir dan Jadi Sorotan
Ketua Umum IKAGI, Zaenal Muttaqin mengatakan, Ari Askhara mengubah rute penerbangan Jakarta-Amsterdam menjadi Bali-Medan-Amsterdam sehingga awak kabin harus bekarja lebih lama.
"Jadi saya juga enggak tahu kenapa, kenapa dialihkan penerbangan jadi Denpasar ke Kualanamu dan baru ke Amsterdam," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.
Kendati demikian, Zaenal Mutaqqin mengaku tidak tahu-menahu alasan Ari Askhara mengalihkan rute tersebut.
Sebagai awak kabin, pihaknya hanya mematuhi apa yang diucapkan oleh Ari Askhara selama dirinya memimpin perusahaan pelat merah itu.