Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemprov Jatim Segera Dirikan Shelter dan Tempat Ibadah untuk Wisatawan di Penanjakan Bromo

Dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan segera mendirikan shelter dan sarana peribadatan di kawasan Penanjakan Bromo.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM/FIKRI FIRMANSYAH
Wisata Gunung Bromo 

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Kawasan Bromo Tengger Semeru sudah masuk dalam proyek strategis nasional (PSN).

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong agar kawasan wisata tersebut bisa semakin terjamin fasilitasnya.

Dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan segera mendirikan shelter dan sarana peribadatan di kawasan Penanjakan Bromo.

Perencenaan pembangunan shelter dan sarana peribadatan mengacu pada apa yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah Indar Parwansa menyebut, bahwa banyak wisatawan yang datang ke Bromo untuk menikmati sunrise atau pemandangan saat matahari terbit.

Biasanya mereka mendaki saat masih dini hari.

"Saat bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan minggu lalu, saya sampaiken ke beliau, di Bromo masih dibutuhkan tambahan fasilitas MCK di kawasan penanjakan Bromo, serta shelter sebagai kebutuhan dasar wisatawan yang ingin beribadah," kata Khofifah Indar Parawansa.

3 Bacawabup Kabupaten Tulungagung Diundang Fit and Proper Test di Kantor DPP PDIP Jakarta

Infrastruktur tersebut tengah diupayakan untuk bisa ditingkatkan sehingga bisa menambah kenyamanan wisatawan.

Pembangunan infrstruktur itu sengaja dilakukan agar wisatawan Gunung Bromo merasa aman dengan terpenuhinya kebutuhan dasar mereka.

Sebagaimana diketahui kawasan Bromo Tengger Semeru sudah dimasukkan dalam PSN sesuai Perpres No 80 Tahun 2019 yang ditandatangani Presiden Jokowi pada tanggal 20 November 2019.

Perpres No 80 Tahun 2019 memuat tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gerbangkartosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto, Surabaya-Sidoarjo-Lamongan), kawasan BTS (Bromo-Tengger-Semeru), serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Gerindra Punya Jagoan Jenderal di Pilwali Surabaya 2020, Machfud Arifin Jadi Nama Terkuat

Yang masuk dalam pengembangan kawasan Bromo Tengger Semeru sebagaimana termaktub dalam Perpres No 80 Tahun 2019 adalah pelebaran jalan Tongas ke Sukapura dengan anggaran Rp 133 miliar dari APBN, kemudian untuk pembangunan jalan tol Probolinggo - Lumajang dengan nilai Rp 4,7 trilliun dengan dan KPBU, dan pelebaran jalan Pendem - Batu.

Lalu juga proyek infrastruktur peningkatan jalan lingkar kota-kabupaten Probolinggo, double track Surabaya-Bangil-Malang-Blitar-Kretosono, dan percepatan pembangunan double track lintas Bangil-Jember-Banyuwangi.

"Dalam Perpres itu lampirannya saja ada seratus halaman. Proyek BTS akan dimulai tahun 2021," ungkap Khofifah Indar Parawansa.

Dalam proyek penguatan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dari segi peningkatan fasilitas Bromo Tengger Semeru, akan dilakukan pembangunan jalan akses langsung ke TNBTS, serta internasionalisasi bandara Abdulrachman Saleh. Internasionalisasi bandara ini dialokasikan anggaran Rp 200 miliar dari APBN.

Perbaikan Wajah Sumbing Bayi Dina Oktavia Ditangani di RSUD Dr Soetomo, Begini Penjelasan Dokter

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved