Lebih 200 Program Implementasi Proyek Prioritas di Jatim Tunggu Pendampingan dari Pusat
Lebih 200 Program Implementasi Proyek Prioritas di Jatim Tunggu Pendampingan dari Pusat.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Sudarma Adi
Lebih 200 Program Implementasi Proyek Prioritas di Jatim Tunggu Pendampingan dari Pusat
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terbitnya Peraturan Presiden No 80/2019 membawa angin segar bagi Jawa Timur, pasalnya ada 200 lebih program dan proyek strategis nasional yang ditempatkan di Jawa Timur.
Namun begitu Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak mengungkapkan, implementasi proyek prioritas tersebut masih harus menunggu detail pemetaan oleh tim teknis Kemenko Perekonomian.
"Kesiapannya beda-beda. Misalnya pembenahan Sungai Bengawan Solo, sudah terprogram. Indonesian Islamic Science Park, sedang dibuat masterplan-nya," ucap Emil saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (13/12/2019) malam.
• Emil Dardak Buka Festival Ekonomi Millenials, Jembatan Peluang Freelancer Sambut Gig Economy
• KA Sancaka Utara Resmi Beroperasi, Disebut Emil Dardak Bisa Tingkatkan Wisman Jateng ke Jatim
• Bertemu AHY, Emil Dardak Ditanya Soal Peta Pilkada 2020 di Jatim, Seru Lah Pokoknya
Emil juga bercerita, pihaknya baru saja bertemu dengan Deputi Menko Perekonomian dan Deputi Menteri Sekretaris Kabinet untuk membincangkan Perpres 80/2019.
Dari situ, mantan Bupati Trenggalek ini mengungkapkan pemetaan secara detail masih dilakukan.
"Menko Perekonomian punya tim KPPIP (Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas). Tim itu yang akan mendampingi Pemprov Jatim untuk memetakan rencana implementasi proyek dalam Perpres," lanjut Emil.
Emil menegaskan, proyek-proyek yang ada di lampiran Perpres 80/2019 bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
"Ini (Perpres 80/2019) adalah pendekatan terprogram untuk melakukan akselerasi pertumbuhan di Jatim. Ini bagian peningkatan optimalisasi jalan tol yang ada untuk mendorong pertumbuhan kawasan industri di Jawa Timur," katanya.
Selain itu, Emil menjelaskan daftar proyek tersebut tidak harus dikerjakan secara berurutan.
Oleh karena itu, tidak ada keharusan mengenai proyek mana yang harus lebih diprioritaskan pembangunannya.
"Titik beratnya ada pada strategi ekonomi," lanjutnya.
Emil mencontohkan Gerbangkertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto- Surabaya-Sidoarjo-Lamongan) yang menjadi kawasan metropolitan penggerak pertumbuhan bagi daerah lain di Jatim.
"Jadi Ini bagaimana meningkatkan fungsi Gerbangkertosusila sebagai metropolitan penggerak. Bukan cuma jalan, bukan hanya kereta, tetapi juga terkait strategi ekonomi," ujar suami Arumi Bachsin itu.
Sebab itulah dia melihat, para pelaku dunia usaha akan berperan penting dalam pelaksanaan proyek maupun program prioritas ini. Komunikasi Pemprov dengan dunia usaha sangat menentukan.
"Kami lihat, ini akan banyak di drive, banyak didorong oleh komunikasi kami dengan dunia usaha. Bagaimana mereka merencanakan investasi dan kegiatan ekonomi merespons apa yang ada di Perpres," katanya.