Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Gresik Menurun, Adi Yumanto: Ibu Tidak Boleh Segan Melapor!
Adi Yumanto sebut angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di Gresik menurun. Memaparkan faktornya, para ibu diimbau untuk tidak segan melapor.
Penulis: Sugiyono | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Dalam workshop Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perempuan dan Pengambilan Keputusan, Adi Yumanto sebut kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Gresik tergolong menurun, Rabu (18/12/2019).
Adi Yumanto yang merupakan Kepala Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Gresik itu pun memaparkan banyak faktor yang mempengaruhi penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kendati demikian, ia pun mengimbau para ibu, apabila mengetahui ada kasus terhadap perempuan dan anak jangan segan-segan untuk melapor.
• Istri Gus Dur Sinta Nuriyah Dapat Gelar Doktor HC dari UIN Sunan Kalijaga, 30 Tahun Sahur Keliling
• Pentingnya Nikah Resmi, Pemkot Surabaya Gelar Nikah Massal
Dipaparkan Adi, salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak karena beberapa program pemerintah yaitu Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik, cukup berhasil.
Ada juga program sekolah perempuan (Sekoper) Gresik, program pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK remaja) dan program Generasi Berencana (Genre).
• Bocoran Line Up SBS Gayo Daejun 25 Desember 2019, Wawancara BTS hingga Kemunculan Kolaborasi Artis
• Heboh Remaja 17 Tahun Tewas Tenggelam di Waduk Kalimati Mojokerto, Seberangi Waduk Tak Kuat Berenang
"Semuanya ikut dalam kampanye pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak. Dan dukungan semua pihak yang tergabung di dalam mengimplementasikan tugas masing-masing," kata Adi dalam wokshop yang diadakan untu memperingati Hari Ibu 2019 itu.
"Pada 2018 mencapai 24 kasus. Tahun ini hanya dibawah 20 kasus. Kami berharap kepada para ibu semua apabila mengetahui ada kasus terhadap perempuan dan anak jangan segan-segan untuk melapor," tuturnya.
Selain itu, Adi juga mengajak masyarakat untuk berkomitmen dalam mengakhiri kekerasan pada anak, mengakhiri kemiskinan dan mengakhiri perdagangan perempuan.
• Target Pemasangan Meter Air Tahun 2019 Tak Tuntas, PDAM Sampang Janjikan Rampung Akhir 2020
• Bocoran Line Up SBS Gayo Daejun 25 Desember 2019, Wawancara BTS hingga Kemunculan Kolaborasi Artis
“Kepada para ibu marilah kita kurangi kematian para ibu dengan pencegahan kanker leher rahim dengan selalu memeriksakan diri ke dokter," imbuhnya.
Sementara Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim mengatakan, partisipasi perempuan di Kantor Pemkab Gresik sangat baik, sehingga 60 persen banyak pegawai perempuan yang menempati jabatan fungsional.
Sementara untuk perempuan yang terjun di legislatif masih tidak banyak.
• Profil-Biodata Soe Hok Gie, Lahir 17 Desember, Aktivis Penentang Kediktatoran Pemerintah Orde Baru
• Muluskan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Pemprov Jatim Terapkan 8 Area Perubahan
Padahal kuota keterwakilan perempuan di legislatif sebetulnya 30 persen. Untuk DPR Pusat jumlahnya hanya 20 persen perempuan.
Sedangkan di DPRD Propinsi Jawa Timur dan DPRD Kabupaten Gresik masing-masing hanya 18 persen perempuan.
"Dibanding pejabat perempuan eselon IV di Pemkab Gresik yang jumlahnya mencapai 60 persen.
• Racikan Aji Santoso Persebaya Bisa Tekuk Persija, Kemenangan Spesial Pasca 10 Tahun Tak Main di GBK
• KENANGAN Putra KH Hasyim Muzadi Meninggal di Mata ISNU Jatim : Punya Ilmu & Jadi Penerus Kiai Hasyim
“Kita di Pemkab Gresik sangat memberikan kesempatan kepada kaum Perempuan. Saya berharap melalui kegiatan ini akan memberikan sumbangsih untuk meningkatkan peran perempuan dalam kapasitasnya menjadi seorang pemimpin dalam pengambulan keputusan,” kata Qosim melalui rilis humas Pemkab Gresik.
Qosim juga meminta kepada para Ibu selain menjadi ibu dalam rumah tangga juga perlu untuk meningkatkan perannya dibidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan berbagai hal untuk menuju Indonesia unggul.
"Pembangunan sumber daya manusia sebagai skala prioritas program pemerintah Indonesia, sehingga bisa meraih generasi yang jaya," katanya. (Sugiyono)