Minta Siswa Kasus Kenakalan Remaja Cium Kaki Orang Tua, Risma: Selagi Kepalamu Tidak Diinjak, Biar!
Nasehati puluhan remaja tertangkap awuran, miras, balap liar serta kedapatan bolos sekolah. Tri Rismaharini minta mereka cium kaki orang tua.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak bisa menyembunyikan kegeramannya saat mendapati puluhan remaja yang ditangkap karena beberapa tindak kenakalan remaja di Surabaya.
Mereka terjaring Polisi dan Satpol PP lantaran diduga terlibat tawuran, miras, balap liar serta kedapatan bolos sekolah.
Puluhan remaja belasan tahun itu dikumpulkan dalam satu ruangan di Gedung Siola Surabaya lantai 4, yang juga dihadiri oleh orang tua masing-masing.
Seolah seperti ibu yang sedang memarahi anaknya, sesekali suara Risma terdengar meninggi.
• Bahan Uruk Murah Diduga Limbah B3, Gakkum Kementerian LHK Turun Ambil Sampel
• Bali United Vs Madura United, Laskar Sape Kerrab Targetkan Kemenangan Demi Perbaiki Posisi Klasemen
Satu persatu dari mereka diinterogasi oleh Risma tentang permasalahan serta kehidupan mereka sehari-hari.
"Anak-anakku, kalian harus hitung untung rugi dalam setiap melangkah," kata Risma.
Beberapa saat diinterogasi Risma, mengaku hanya ikut-ikutan temannya.
Risma tak berhenti marah, namun beberapa remaja tak menunjukkan ekspresi menyesal atas kesalahan yang mereka perbuat.
• Warga Malang Belum Bisa Nikmati Seksi V Tol Mapan Saat Natal & Tahun Baru, Masih Ada Sengketa Rumah
• Hukum Orang Muslim Mengucapkan Selamat Natal menurut Quraish Shihab, Boleh atau Tidak?
Waktu berlalu, suasana di ruangan sempat menjadi tegang. Hal itu terjadi, saat beberapa remaja itu terlihat tak serius saat Risma minta mereka menatap orang tua masing-masing.
Risma tampak marah besar, karena merasa puluhan remaja itu tak menghormati kedua orang tua mereka.
"Coba bayangkan betapa sedihnya orang tua kalian," ujar Risma.
Namun suasana yang tegang itu mendadak haru biru, Risma tampak memeluk erat salah satu remaja putri yang juga terjaring kenakalan remaja.
Remaja yang dipeluk Risma itu pun tampak berurai air mata saat tangan Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu terus memeluk erat dirinya.
• PT KAI Daop 8 Surabaya Prediksi Penumpang Musim Nataru Capai 778.198 Orang, 828.324 Seat Disiapkan
• Hasil Seleksi Administrasi CPNS Kemenristek/BRIN 2019, 1.195 Peserta Dinyatakan Lulus, Cek di Sini!
"Sepanjang kepalamu tidak diinjak, sudah biarin mereka," kata Risma tampak menasehati.
Selain itu, remaja yang diduga terlibat permasalahan yang dipicu status di medsos itu juga didamaikan oleh Risma.
Risma Minta Puluhan Remaja Tulis Keterangan dan Cium Kaki Orang Tua.
Mendapati puluhan remaja yang terjaring itu, Risma pun meminta mereka untuk menuliskan surat keterangan yang berisi pernyataan untuk mereka tak mengulangi kesalahan mereka.
• Ruben Onsu Ungkap Sisi Buruk setelah Lihat Foto-foto Betrand Peto & Sarwendah yang Beredar
• 6 Artis Ini Mulai Berhijab Tahun 2019, Ada Dinda Hauw, Citra Kirana, Donita hingga Irish Bella

Disamping itu, Risma juga meminta mereka untuk meminta maaf kepada orang tua masing-masing dengan cara sungkem.
Sepanjang pengarahan, Risma memang selalu mengingatkan puluhan remaja itu untuk terus mengingat perjuangan orang tua dalam membesarkan anak.
Kata Risma, harapan orang tua berada di tangan anak-anaknya.
Dirinya pun memberikan contoh, kesuksesan dirinya hingga menjadi orang nomor satu di Surabaya berkat doa dari orang tua.
• Mau Menyalip dari Bahu Jalan, Kakek Ini Malah Terjatuh & Tewas Terlindas Roda Truk Trailer di Gresik
• Dua Pemuda Naik Motor Sambil Mandi yang Viral di Medsos Diciduk Polres Jombang
Sehingga, Risma pun meminta mereka untuk selalu memikirkan perjuangan orang tua.
"Anak-anak pikir panjang, pikirkan orang tuamu," ucap Risma.
Saat puluhan anak itu sungkem kepada orang tua masing-masing, mereka tampak berurai air mata. Tak hanya sang anak, bahkan orang tua mereka juga tampak meneteskan air mata.
Wali Kota dua periode itu juga memberikan motivasi kepada puluhan remaja untuk berhenti berbuat nakal dan fokus pada masa depan mereka yang panjang.