Kecelakaan Maut di Pasuruan
Isak Tangis Pemakaman 1 Keluarga Tewas Kecelakaan Maut di Pasuruan, Mau ke Kerabat Umrah Jadi Tragis
Isak Tangis Pemakaman 1 Keluarga Tewas Kecelakaan Maut di Pasuruan, Mau ke Kerabat Umrah Jadi Tragis.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Sudarma Adi
Isak Tangis Pemakaman 1 Keluarga Tewas Kecelakaan Maut di Pasuruan, Mau ke Kerabat Umrah Jadi Tragis
TRIBUNPASURUAN.COM, PURWODADI - Isak tangis kesedihan mengiringi pemakaman lima orang tewas dalam kecelakaan maut di Pasuruan, tepatnya Jalan Raya Surabaya-Malang di Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Minggu (22/12/2019) pagi.
Diketahui, bahwa 5 korban tewas di dalam mobil ternyata adalah satu keluarga.
Mereka adalah Abdul Mukti, Lilik, Luluk, Sokhibatul Isamiyah, dan Nur Kholis warga Susukan Susukanrejo, Kecamatan Pohjentrek, Pasuruan.
Kelimanya menggunakan mobil Daihatsu Ayla Nopol N 1702 WY.
• FAKTA Kecelakaan Maut Pasuruan, Kontainer Alat Berat Oleng, 7 Orang Tewas, Sopir Truk Diperiksa
• PENYEBAB Kecelakaan Maut di Pasuruan 7 Korban Tewas, Polisi Sebut Sopir Mengantuk & Langsung Ditahan
• KESAKSIAN Korban Kecelakaan Maut di Pasuruan, Shock Saat Truk Lindas Mobilnya Hingga Remuk
Informasi dari keluarga, rombongan ini perjalanan menuju ke Malang. Rombongan mengunjungi keluarga yang baru saja pulang dari tanah suci Mekah setelah umrah.
Abdul Wahid, saudara dari salah satu korban mengatakan, tadi pagi memang berpamitan mau mengunjungi saudara yang baru saja pulang umrah.
Nah, kebetulan dirinya memang tidak ikut dalam rombongan ini.
• IDENTITAS 7 Korban Tewas di Kecelakaan Maut di Pasuruan, 5 Korban di Antaranya Tewas dalam 1 Mobil
• BREAKING NEWS - Diduga Rem Blong, Truk Pengangkut Alat Berat Tabrak Sejumlah Kendaraan di Pasuruan

"Biasanya saya ikut, tapi kebetulan memang hari ini tidak ikut karena ada keperluan lain. Tadi pagi saya ketemu Bu Lilik di rumah saya, karena dia berjualan di sana," katanya.
Apakah ada firasat sebelumnya, ia mengaku tidak ada firasat apapun sebelumnya. Ia mengaku, berkunjung ke saudara yang baru saja umrah memang sudah biasa dilakukan di keluarganya.
• Polisi Evakuasi Truk Pengangkut Alat Berat yang Menabrak Banyak Kendaraan di Pasuruan

Ia mengaku sangat sedih. Keluarga besarnya juga merasakan yang sama. Kata dia, semuanya berduka dan sedih mendengar kabar duka yang dadakan ini.
Ia pun tak menyangka saudaranya akan meninggal lebih dulu.
"Saya terharu, dan keluarga besar juga sedih. Mereka adalah pribadi yang baik. Kelimanya ini baik - baik semua kepada keluarganya. Mereka tinggal berdekatan, jadi ikatan batin keluarga sudah sangat kuat," urainya.