Cerita Dea Atlet Modern Pentathon asal Sidoarjo, Tak Menyangka Raih 3 Medali Emas SEA Games 2019

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Dea Salsabila, atlet cabang olahraga Modern Pentathon asal Sidoarjo, Jawa Timur mampu mengharumkan nama Indonesia.

Ia berhasil meraih 3 medali emas di ajang SEA Games 2019 lalu.

Dea bercerita, semula ia tidak menyangka bisa meraih 3 emas.

• 5 Pemain Terbaik Indonesia 2019 Versi Media Asing, Ada Pemain Persebaya dan Bintang SEA Games 2019

Sebab, pada ajang internasional sebelumnya di China (try out Modern Pentathon), secara kemampuan ia masih kalah jauh dengan atlet lain dari Thailand.

Juga satu atlet dari Indonesia yang saat itu juga mengikuti SEA Games 2019.

“Saya tidak nyangka bisa tiga emas, jauh dari ekspektasi awal. Karena atlet dari Thailand, waktu try out di China, ketemu dengan mareka yang di SEA Games jauh di atas saya, ada 2 Thailand juga teman saya (Indonesia) di atas saya,” terang Dea pada TribunJatim.com, Senin (23/12/2019).

• Keluarga Atlet Senam Kediri Dicoret dari SEA Games Berdamai dengan Pelatih, Permohonan Maaf Terucap

Seusai hasil try out itu, Dea mengakui dirinya sempat depresi karena jauh tertinggal dari calon-calon lawannya.

Beruntung, berkat dorongan dari keluarga, pelatih, juga rekan setimnya yang lain, Dea bisa terus mengisi kekurangan yang ada dalam waktu tersisa sekitar 3-4 minggu saja.

“Saya sharing dengan pelatih, evaluasi dari try out, pelatih bilang saya lemah di menembak. Dari situ pelatih bilang saya buat latihan menembak,” ucap dara 21 tahun itu.

• Mampu Jadi Top Scorer di SEA Games 2019, Osvaldo Haay Diburu Beberapa Klub di Asia Tenggara

Modern Pentathon, merupakan cabor baru di SEA Games 2019, di mana menggabungkan tiga olahraga sekaligus, renang, lari, menembak.

Dalam kurun waktu hampir 4 minggu seusai try out, Dea terus berlatih menembak.

Tidak hanya latihan rutin, Dea mengakui secara mandiri menambah menu latihan.

• Daftar 11 Pemain Terbaik Sepak Bola SEA Games 2019, Ada 3 Nama dari Timnas U-23 Indonesia

“Dasar renang dan lari sudah ada, jadi kurangnya di menembak. Saya terus evaluasi apa yang kurang. Alhamdulillah upaya saya semua terjawab saat SEA Games 2019 ini,” terang Dea.

Ditambahkan atlet yang juga merupakan mahasiswi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Unesa itu, prestasi ini merupakan prestasi tertinggi dirinya selama menjadi atlet.