Eri Cahyadi, Kepala Bappeko Surabaya yang Terinsipirasi Menjadi Seorang Birokrat dari Sang Ayah
Eri Cahyadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mengaku, terinspirasi, dari orang tua untuk menjadi seorang birokrat.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Eri Cahyadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mengaku, terinspirasi, dari orang tua untuk menjadi seorang birokrat.
Namun, siapa sangka jika seorang Eri Cahyadi sesungguhnya tidak ingin menjadi birokrat di pemerintahan.
Hingga pada suatu ketikan, ia melihat sosok orangtuanya yang juga birokrat, Eri Cahyadi kemudian tergugah untuk mengikuti jejak orang tuanya.
Saat ditemui wartawan TribunJatim.com di Stadion Gelora Bung Tomo, pria lulusan Taknik Sipil ITS Surabaya ini mengatakan, ia baru memahami bagaimana perjalananan seorang birokrat ketika melihat sosok sang ayah.
• Kemanan Diperketat! Jemaat Masuk Gereja Katedral Ijen Malang Diperiksa dengan Alat Pendeteksi Bom
• Kecelakaan Maut di Pasuruan Tewaskan 7 Orang, Polda Jatim Ungkap 3 Penyebab Kecelakaan
"Saya awalnya tidak ingin jadi birokrat. Kemudian orantua bilang ayo dibenahi jalannya, karena memang kebetulan kedua orangtua saya birokrat," kata Eri Cahyadi saat ditemui seusai acara menanam pohon bersama di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (23/11/2019).
Eri Cahyadi mengungkapkan, ia sempat heran ketika melihat sang ayah pulang hingga malam hari.
Sedangkan, sepengetahuannya, birokrat hanya bekerja hingga siang atau sore.
• Rencana PDAM Surya Sembada Olah Air Limbah untuk Warga Surabaya, Butuh Dukungan Stakeholder
• Baliho Dukungan untuk Whisnu Sakti Buana Bertebaran di Surabaya
"Bapak baru pulang jam 9 malam. Setelah itu saya baru tahu bahwa untuk menjadi lebih baik lagi, terutama dalam membantu masyarakat, kita harus meletakkan diri kita ke birokrat," ujar Eri Cahyadi.
Dengan menjadi birokrat, Eri Cahyadi berpikir bahwa birokrasi akan menjadi hebat ketika bisa melakukan swastanisasi birokrasi.
"Gimana cara kerjanya kita jadikan seperti swasta, waktu yang kita kerjakan juga seperti swasta. InsyaAllah ketika itu bisa dilakukan, manfaat bagi masyarakat akna lebih besar lagi," imbuhnya.
Ditanyai soal menikmati dunia birokrat atau tidak, Eri Cahyadi memberikan jawaban yang berbanding lurus dengan statement awalnya.
Eri Cahyadi mengaku, menikmati dunia birokrasi seja awal masuk.
Mulanya, Eri Cahyadi masuk ke dalam Dinas Bangunan dan selalu pulang melebihi jam batas kerja.
Hal itu dilakukannya karena ia memang menikmati pekerjaan sebagai birokrat yang hingga saat ini diembannya.
"Sejak awal di Dinas Bangunan itu saya gak pernah pulang jam 7 malam. Pasti lebih hingga jam 8. Karena memang saya menikmati betul," katanya.
• Sewa Kamar Kos Rp 15 Ribu Per Jam, Pasangan Bukan Suami Istri Berduaan, Polisi Sita Pakaian Dalam
• Aji Santoso Pelatih Persebaya Surabaya Ingin Melupakan Sepak Bola untuk Sementara Waktu
Eri Cahyadi mengaku, menikmati proses pembelajaran untuk menjadi diri yang lebih baik lagi dengan media birokrat.
Menurut Eri Cahyadi, birokrasi sebenarnya adalah hal yang mudah, oleh karena itu ia berkeinginan untuk memangkas proses birokrasi yang rumit.
Selama menjadi birokrat, Eri Cahyadi mengaku berusaha mewujudkan hal tersebut dengan beberapa aksi nyata seperti pembuatan Perwali untuk memangkas proses yang rumit.
Eri Cahyadi juga menitipkan pesan untuk para milenial di era 4.0. Ia mengemukakan pentingnya berkolaborasi, bangkit dan bekerja.
Kolaborasi di sini dimaksudkan adanya sinergi antara masyarakat atau swasta dan birokrat pemerintahan sehingga terjalin hubungan berkesinambungan.
Oleh karena itu, segala problem akan mudah terselesaikan dan program untuk mensejahterakan masyarakat akan lebih cepat terealisasi.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan hotel, apartemen, mal dan berbagai instansi swasta lain. Jadi apa yang dibutuhkan oleh instansi-instansi itu bisa dipenuhi oleh teman-teman milenial," katanya.
"Jadi sekarang tidak penting lagi soal tatap muka. Karena dengan percepatan teknologi semua kebutuhan stakeholder bisa terpenuhi," pungkasnya.
• Polda Jatim Tinjau Langsung Lokasi Kecelakaan Maut di Pasuruan yang Tewaskan 7 Orang
• Menjelang Natal dan Tahun Baru 2020, Kondisi Pelabuhan Gresik Masih Landai