Isi Liburan, Pemuda Duduksampeyan Gresik Sulap Spanduk Bekas dan Bambu Jadi Palang Rel Kereta Api
Isi liburan, pemuda Kecamatan Duduksampeyan buat palang kereta api dari bambu dan spanduk bekas, dipasang di rel kereta api di Desa Tumapel.
Penulis: Sugiyono | Editor: Hefty Suud
tak ada palangnya. TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Pemuda Kecamatan Duduksampeyan akhirnya membangun palang pintu sederhana dari bambu dan spanduk bekas, Senin (23/12/2019).
Harapannya, Pemuda Kecamatan Duduksampeyan, agar tidak ada korban jiwa saat melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu saat libur.
Pemasangan palang pintu sederhana itu dibuat dari bambu, kemudian diberi spanduk bekas dengan tulisan 'Palang Pintu Harga Mati'.
• Sinopsis Film Rasuk 2 Dibintangi Nikita Willy, Tayang di Bioskop Indonesia Bulan Januari 2020
• Ahmad Dhani Bakal Bebas, Pengacara Bocorkan akan Artis yang Menjemput Suami Mulan, Siapa Saja?
Palang pintu tersebut berupa kayu bambu, kemudian salah satu ujung diberi beban dan diberi peyangga, sehingga ketika ada kereta api lewat bisa ditutup.
Ahmed Khusaini, pemuda Desa Setro Kecamatan Duduksampeyan mengatakan, pembuatan palang pintu di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu. Pemasangan itu berada di Desa Tumapel, Pandangan, Tambakrejo, Setro dan Desa Tenaru.
"Teman-teman Pemuda Kecamatan Duduksampeyan membuat palang pintu kereta api kerakyatan. Terbuat dari bambu dan dijaga oleh teman-teman pemuda secara bergantian," kata Ahmed.
• Meski Fadil Sausu Memberi Banyak Kontribusi, Nasibnya di Bali United Masih Abu-abu
• Baca Informasi Obat dengan Mudah Pakai SIPINO, Kolaborasi Mahasiswa Informatika dan Farmasi UMM
Dari pemasangan palang pintu tersebut, diharapkan tidak ada warga yang menerobos perlintasan kereta api saat kereta api akan melintas. Sehingga tidak terjadi kecelakaan.
"Tapi karena yang melintas itu orang-orang tua, pandangan sudah terbatas, sehingga perlintasan kereta api yang tidak ada palangnya dijaga oleh teman-teman pemuda," imbuhnya.
Pemasangan palang pintu tersebut dikerjakan saat liburan sekolah dan akhir tahun, sebab banyak masyarakat yang melintas. Baik orang tua dan anak-anak, sehingga palang pintu tersebut sangat berarti.
Apalagi, jalur rel kereta ganda, sehingga banyak kereta api yang melintas.
"Dengan palang pintu kerakyatan tersebut, diharapkan bisa menyelamatkan masyarakat yang akan melintas di rel kereta api," katanya.
• Samuel Cipta Kecewa Tersingkir dari Panggung Indonesian Idol, Padahal Sempat Dipuji oleh BCL
• Satu Pemain Asing Persela Butuh Istirahat Setelah Mengantarkan Timnya Bertahan di Liga 1 2019
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik Nanang Setiawan mengatakan, Dishub bisa memberikan bantuan hanya kepada pemerintah desa. Sebab, palang pintu kereta api menjadi kewenangan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Karena dari Undang-undang perkeretaapian, pemasangan itu tanggung jawab KAI selaku penyelenggara perkereta apian di Indonesia," kata Nanang.
Dan terkait bantuan kepada desa, Nanang menegaskan bahwa, jika ada Kepala Desa yang mengajukan maka akan diajukan bantuan pada perubahan Anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAPBD) Kabupaten Gresik 2020.
"Kalau ada desa yang mau ajukan bantuan palang pintu manual, silahkan buat surat ke Dishub, kalau ada usulan nanti diagendakan di Perubahan APBD 2020," katanya. (Sugiyono)