Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Proyek Jembatan Layang Gedangan dan Aloha Sidoarjo, Dinas PU Bina Marga Bakal Bahas Detail pada 2020

Proyek jembatan layang Gedangan dan Aloha Sidoarjo bakal dibahas lebih detail pada 2020 mendatang.

TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
TL Bawah Jembatan Layang Waru, Sidoarjo Dioperasikan Kembali, Kamis (30/5/2019). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur (Kadis PU Binamarga Jatim) Gatot Sulistyo Hadi memastikan proyek jembatan layang (flyover) Gedangan dan Aloha, Sidoarjo masuk dalam salah satu proyek prioritas.

Tapi untuk pembahasan detailnya baru akan dirembuk pada 2020 mendatang.

“Jadi apa yang ada di Perpres (Perpres 80 tahun 2019) itu tidak serta diberlakukan tahun depan. Kami harus membahas lagi tahun depan, bagaimana pembiayaannya,” ujar Gatot Sulistyo Hadi, Rabu (25/12/2019).

Milomir Seslija Resmi Jadi Mantan Pelatih Arema FC, Akui Banjir Tawaran dari Tim Dalam-Luar Negeri

Selain dua proyek itu, ada 216 program lainnya yang juga masuk pada Perpres 80 Tahun 2019 tentang proyek prioritas nasional yang akan dibangun di Jawa Timur.

Mulai Kawasan Gerbangkertosusila, Bromo-Tengger-Semeru (BTS), serta Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Sampai saat ini, Gatot Sulistyo Hadi menjelaskan belum ada keputusan proyek mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu.

Uji KIR Kendaraan di Lamongan Bisa via Online, Saat Jatuh Tempo Pemilik Diberi Kesempatan 3x24 Jam

"Tidak ada target waktu pengerjaan untuk masing-masing proyek, tapi yang jelas proyek-proyek itu harus terlaksana sebelum tahun 2024," ucapnya.

Untuk itu lah, Januari 2020 akan dilaksanakan pembahasan secara detail.

"Saya dengar, Kepala Balai Besar (BBPJN VIII) akan membuat FGD (Focus Group Discussion) pra-Perpres, apa kaitannya dengan infrastruktur yang akan ditangani oleh Balai Besar," ungkapnya.

Wanita Madura Hamil Tewas Dipukuli Suami Pakai Tongkat & Gantungan, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara

Dalam FGD tersebut, masalah pembiayaan akan menjadi salah satu agenda penting yang dibahas.

Termasuk besarnya anggaran APBN dan KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha) untuk membiayai 218 proyek itu.

"Kalau dilihat, biaya terbesar itu semua dari APBN dan KPBU. Nah balai besar mewakili Kementerian PUPR. Kami (Dinas PU Bina Marga) mewakili kewilayahan yang dipimpin Gubernur Jatim," kata Gatot Sulistyo Hadi.

Kronologi Daihatsu Xenia Mobil Pengantar Pesanan Catering Hantam Pembatas Jalan Dupak, Ban Pun Copot

Sedangkan teknis pelaksanaannya, pembahasan program dan proyek prioritas itu akan melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Mulai dari Dinas Perhubungan, Dinas PU Sumber Daya Air, Dinas Cipta Karya, dan lain sebagainya, yang nantinya masing-masing OPD akan melanjutkan pembahasannya dengan instansi terkait. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved