Mahasiswa Ubaya Ciptakan Quka, Belajar Matematika dan Kimia Lebih Mudah dengan Augmented Reality
Mahasiswa Ubaya ciptakan Quka, media yang mempermudah siswa belajar matematika dan kimia. Khususnya materi Quantum dan Kartesius.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pelajaran matematika dan kimia menjadi momok siswa. Apalagi materi yang diajarkan kerap tidak bisa dibayangkan siswa SMA. Khususnya materi Quantum dan Kartesius.
Hal ini menginspirasi Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) ciptakan Quka, media untuk permudah pembelajaran Quantum dan Kartesius.
Quka merupakan salah satu karya Celyn Claudia, Stefanus Ongky Santoso, Christopher Hendra Setyawan, Tania Aisyah Fajrin, dan Alfredo Mardova Setyaputra dari mata kuliah Kerja Praktik 1 (KP 1) Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Ubaya.
Celyn menjelaskan, ide pembuatan Quka berawal dari pengalaman pribadi anggota kelompoknya serta hasil survei yang menunjukkan sulitnya siswa-siswi SMA dalam membayangkan sebuah bentuk tiga dimensi dan perpotongannya.
Gadis yang juga Ketua Kelompok itu menjelaskan, pembuatan Quka bertujuan untuk menjawab persoalan riil terkait dengan pengajaran materi ruang tiga dimensi di koordinat kartesius dan materi konfigurasi elektron.
“ Setelah mendapat banyak masukan dari guru, kami mengetahui bahwa siswa kesulitan untuk membayangkan serta merealisasikan bentuk-bentuk bidang tiga dimensi dan perpotongannya. Selain itu, juga dapat membantu guru agar lebih mudah dalam menjelaskan pelajaran Quantum dan sistem koordinat Kartesius,” ucap Celyn.
Proses pembuatan produk ini dilakukan kurang lebih selama satu bulan.
• Tren Make Up 2020: Look ala Korea dan Warna Senja Khas Thailand Masih Mendominasi
• Lima Mobil Alami Kecelakaan Beruntun di Tol Porong Meski Berjalan Cukup Aman, Begini Kondisinya
Produk yang berbentuk kubus ini dibuat dengan ukuran 45 cm x 45 cm x 45 cm dan memiliki desain produk dengan tema ruang luar angkasa.
“Kami mengangkat konsep galaxy pada desain produk dengan harapan siswa bisa belajar dan berpikiran secara luas seperti ruang luar angkasa yang tidak terbatas. Desain ini juga menarik siswa dalam mempelajari Quantum dan Kartesius lebih mudah,” jelas Celyn Claudia.
Selain pembelajaran, Quka memiliki keunggulan lain dengan memfasilitasi adanya games, soal-soal, serta video penjelasan yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR).
• Gerhana Matahari Cincin Muncul Bertepatan dengan Peringatan 15 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh
• Pernikahan Syahrini Diramal Ki Sukma Wijaya, Bahagia Akan Melahirkan tapi Bingung Karier Merosot
"Pada kedua sisi Quka terdapat pengunci untuk menutup atau membuka alat peraga pembelajaran,"lanjutnya.
Setelah pengunci dibuka, pengguna harus mengambil penutup bagian atas sebagai alas bidang Quantum.
Langkah selanjutnya pengguna dapat membuka dan menarik kubus sehingga terbagi menjadi dua bagian.
Tania menambahkan, pada sisi sebelah kiri terdapat tabel periodik yang digunakan untuk membaca unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel.
Siswa dapat mengetahui jumlah kulit pada suatu atom atau posisi unsur lebih mudah dalam tabel periodik menggunakan Quka.
• Polisi Temukan Ratusan Pil Koplo dan Sabu di Jok Motor Pemuda Saat Melintas Klakah Rejo Surabaya
• Gabung Seni dan UMKM, Warga Villa Bukti Tidar Gelar Festival Kios Djadoel Parade Boedaya Malangan
"Cara penggunaanya yaitu siswa membaca nomor atom pada salah satu unsur. Setelah itu, siswa memasukkan bola-bola kecil yang sudah tersedia sesuai jumlah nomor atom ke lubang yang mengorbit pada bidang alas Quka,"paparnya.
Dikatakan Tania, letak bola kecil pada lapisan kulit terluar dapat menentukan jumlah kulit atau posisi dari unsur pada tabel periodik.
Sedangkan sisi sebelah kanan terdapat bidang Kartesius, tiang ukur, serta magnet.
"Uniknya, magnet yang memiliki ujung roll benang dan dapat ditarik ini digunakan untuk mempermudah siswa dalam menentukan titik potong pada sumbu X, Y, dan Z,"pungkasnya.
• Ini 5 Kendaraan yang Terlibat Laka Beruntun di Tol Porong - Sidoarjo
• Warga Bondowoso Hanyut di Singai, Tim SAR Jember Sisir Sungai
I Made Ronyastra, Dosen Pendamping sekaligus Dosen Fakultas Teknik Ubaya menuturkan bahwa tahun ini topik yang diangkat adalah “Alat Peraga Ilmu Pengetahuan Yang Dinamis”.
Selama proses merancang dan membuat produk, mahasiswa juga dilatih untuk mengembangkan softskill maupun hardskill personal dalam kelompok sehingga dapat meningkatkan kompetensi mereka.
“Selain menjawab persoalan riil, secara desain Quka berhasil memenuhi kebutuhan untuk menjadi alat peraga yang interaktif, easy to use, modern, estetis, dan edukatif. Saya berharap mahasiswa akan mampu memberi kontribusi kepada masyarakat melalui rancangan-rancangan produk yang memang didasarkan pada permasalahan yang dialami secara nyata,” tutup Rony.