Kematian Tragis Wanita Jogja Pasca Nikah, Hilang 10 Tahun, Lalu Kerangka Ditemukan, Suami Bunuh Diri
Kematian tragis wanita Yogyakarta ini begitu menghebohkan masyarakat. Simak berita selengkapnya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM - Kematian tragis wanita Yogyakarta ini begitu menghebohkan masyarakat.
Penemuan kerangkanya setelah 10 tahun menghilang tiba-tiba menggegerkan.
Belum lagi, kerangkanya ditemukan pasca 40 hari kematian suaminya.
Simak selengkapnya.
• Janda Surabaya Tewas Tragis di Kedai Kopi, Pembunuh Ditembak Mati 2 Tahun Kemudian, ini Kronologinya
Dilansir dari Kompas.com, kerangka perempuan yang ditemukan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta itu adalah Ayu Selisa, perempuan 17 tahun yang hilang sejak 10 tahun lalu.
Pada tahun 2008, Ayu Selisa yang kala itu masih berusia 16 tahun menikah dengan kekasihnya, Edi Susanto yang berusia 19 tahun.
Mereka tinggal di Kota Yogyakarta namun kerap pulang ke Bantul untuk mengunjungi orantua Edi, yakni Maluyo.
Edi bekerja sebagai buruh serabutan dan Seli tidak bekerja.
• Asmara Nenek Janda Anak 5 & Brondong Berujung Tragis, Pemuda Semarang Akhiri Hidup, Curhat Ortu Pilu
Setahun menikah, Edi ternyata kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada Ayu Selisa, istrinya yang kerap dipanggi Seli.
Saat pulang ke rumahnya, Seli pernah bercerita pada Anik Maidarningsih (51) ibundanya bahwa sering dikasari oleh suaminya seperti dipukul dan disundut rokok.
Seli menceritakan itu pada ibunya sambil memangis.
“Pernah kasar, pernah cerita dislomoti (sundut) rokok. Sering nangis pengen pisah. Saya sebagai orang tua cuma bisa ngandani (memberitahu supaya sabar),” ujarnya, Kamis (26/12/2019) saat ditemui Kompas.com (grup TribunJatim.com) di rumahnya di Badran, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta.
• VIRAL Alasan Brondong Jateng Akhiri Hidup Demi Nenek Janda Anak 5, Ayahnya Kuak Permintaan Janggal

Seli mulai tak mengunjungi ibunya sejak 2009
Pada tahun 2009, ibunda Seli curiga saat anaknya tidak lagi datang berkunjung.
Padahal Seli dan Edi kerap bertandang ke rumahnya.