Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Alasan Janggal Ibu Kediri Sayat Leher Anak yang Cacat Hidup-hidup, Sebut Bisikan, Kondisi Kini Miris

Terungkap alasan ibu Kediri bunuh anak kandungnya yang cacat dengan cara menyayat leher.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
shutter2u
Ilustrasi korban pembunuhan - inilah fakta terbaru kasus ibu Kediri bunuh putri kandung. 

Lasi sendiri juga sedang tiduran di dekat kasur anaknya tanpa meperlihatkan ekspresi sedih.

Menyaksikan kedatangan polisi, perempuan paruh baya itu hanya terdiam membisu.

VIRAL Pernikahan Kakek Sulawesi & Gadis Perawan, Tatapan & Tangan Si Mempelai di Foto Banjir Komen

4. Lasi pernah mengalami depresi

Sejumlah warga menuturkan, kondisi Lasi sendiri memang pernah mengalami depresi.

Malahan beberapa tahun silam, Lasi pernah mencoba melakukan percobaan bunuh diri, namun digagalkan keluarganya.

Diduga, pembunuhan itu terjadi karena gangguan kejiwaan Lasi kambuh.

Akibatnya, pelaku tega menganiaya dengan menyayat leher anak kandungnya sendiri hingga meninggal.

Ibu di Kediri Sayat Leher Putrinya hingga Tewas, Dapat Bisikan Gaib, Beberapa Kali Coba Bunuh Diri

5. Lasi pasien rumah sakit jiwa

Terbaru, terungkap bahwa Lasi merupakan pasien Poli Jiwa RS Amelia Pare, Kabupaten Kediri.

Pelaku dari diagnosis menderita schizophrenia yang telah ditangani dokter spesialis jiwa di Poli Jiwa RS Amelia.

Arwani, Kabid Kesehatan Jiwa Kantor Dinkes Kabupaten Kediri saat dikonfirmasi menjelaskan, Lasi memang belum masuk dalam data base penderita jiwa di Kabupaten Kediri.

 Namun, Lasi merupakan pasien yang telah ditangani Poli Jiwa RS Amelia Pare.

"Pasien telah melakukan kontrol rutin dan kondisinya sudah stabil terkendali," jelas Arwani, Sabtu (28/12/2019).

Pria Sekap & Perkosa 6 Gadis di Ruang Bawah Tanah, yang Tolak Bercinta akan Dikubur, 1 Negara Geger

Dijelaskan, sesuai laporan dari Puskesmas Puncu, Lasi selama berkunjung ke Puskesmas Puncu belum pernah menunjukkan tanda -tanda menderita gangguan jiwa berat, sehingga tidak masuk daftar orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Namun tidak memungkiri kemungkinan adanya depresi dari yang bersangkutan akibat kondisi keluarganya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved