Sahabat Katolik Garis Lucu Beri 'Kado Natal' Rp 106 Juta untuk Riyanto, Banser: Tanpa Belenggu Agama
Sahabat Katolik Garis Lucu Beri 'Kado Natal' Rp 106 Juta untuk Riyanto, Banser: Tanpa Belenggu Agama.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Sudarma Adi
Ditambahkannya, pada mulanya target awal senilai Rp 50 juta akan diberikan ke orang tua Almarhum Riyanto maka panitia memberikan keleluasaan kepada pihak keluarga karena donasi yang diperoleh dua kali lipat melebihi target. Orang tua menyetujui karena di dalam narasi ada teman-teman Riyanto yang juga menjadi korban ledakan bom di gereja Mojokerto.
"Jadi kado Natal Rp 50 Juta untuk Riyanto dan orang tuanya sepakat sisanya adalah berkat untuk teman-temanya kami berikan kepada mereka," ujarnya.
Adapun teman-teman Riyanto adalah anggota Banser yang juga turut berjaga di gereja tersebut, yakni Amir Sugianto, Almarhum Wulyono (Meninggal karena sakit), Subandi dan Hartono. Mereka mendapat tali asih dari Sahabat Katolik Garis Lucu di Jakarta.
Kemudian, donasi juga diberikan pada Martinus Joni Jemaat Katolik Gereja Paroki St.Yoseph yang menjadi korban ledakan bom.
Agung Prasetiyoadi, anggota Bidang Kerasulan Umum Gereja Paroki St. Yoseph menambahkan, dari awal bersama anggota OMK (Orang Muda Katolik) sudah mempersiapkan kegiatan ini. Mereka bertugas menemui keluarga Riyanto sesuai permintaan dari panitia Sahabat Katolik Garis Lucu di Jakarta.
"Untuk acara ini kami membantu dan mendukung mendalami data yang diterima, menyiapkan sarana untuk memfasilitasi acara tersebut bersama adik-adik OMK ( Orang Muda Katolik)," ucapnya.
Ia mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan Ansor Kota Mojokerto karena yang bersangkutan merupakan bagian dari Banser
Tidak kalah pentingnya ia selalu intens menjalin komunikasi dengan orang tua Riyanto.
"Sukarmin orang tua Riyanto adalah tukang becak di depan Gereja Paroki St. Yoseph jadi kami sering bertemu," tandasnya.
Setelah menyerahkan tali asih ini kepada perwakilan keluarga rombongan Sahabat Katolik Garis Lucu dan Orang Muda Katalik bersama Ansor berziarah ke makam Riyanto.
Kado Natal untuk Riyanto ini disambut baik oleh Ahmad Saifulloh ketua PC GP Ansor Kota Mojokerto.
Menurut dia, terutama dijajaran Ansor Kota Mojokerto berkewajiban untuk terus menghidupkan momen dari jasa Riyanto. Karena ini sudah tidak hanya dari Ansor tetapi juga menjadi bagian dari seluruh elemen termasuk di bidang Keagamaan dan Ormas.
"Karena Riyanto adalah Banser maka didalamnya otomatis Ansor berkewajiban untuk selalu ikut mendampingi yang berhubungan dengan Riyanto termasuk pada kegiatan tali asih ini," ujar Ahmad Saifulloh.
Ia mengatakan pihaknya tidak mempersoalkan tema tali asih disebut Kado Natal Untuk Riyanto. Justru Ansor pihaknya mengapresiasi karena pada dasarnya sebagai orang masih terbatas dan terbelenggu dengan identitas tertentu termasuk soal keagamaan. Sehingga seakan-akan hal baik ini dalam tanda kutip dilihat menjadi tidak baik.
"Tema kado Natal untuk Riyanto ini seakan-akan terbatas adanya istilah Natal disitu sedangkan Riyanto muslim. Tapi menurut saya ini justru harus dilakukan karena kebaikan yang berdasarkan kemanusiaan seharusnya tidak dibatasi identitas apapun termasuk keagamaan," tutupnya