Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PUPR Trenggalek Enggan Komentar Soal Plengsengan Ambrol

PUPR) Joko Widodo enggan berkomentar terkait Tembok Penahan Jalan (TPJ) atau plengsengan yang ambrol di Desa Sumberdadi, Kecamatan Trenggalek.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Yoni Iskandar
AFLAHUL ABIDIN/SURYA
Plengsengan yang ambrol Desa Sumberdadi, Kecamatan Trenggalek. 

 
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Joko Widodo enggan berkomentar terkait Tembok Penahan Jalan (TPJ) atau plengsengan yang ambrol di Desa Sumberdadi, Kecamatan Trenggalek.

Saat ditemui, Senin (30/12/2019), Joko tak memberi jawaban.

"Mohon maaf, saya belum bisa komentar saja. Besok saja," kata Joko, singkat.

Menurut informasi yang Surya terima, plengsengan yang ambrol itu baru selesai dibangun pada awal Desember ini.
Panjang plengsengan kira-kira 27 meter. Lokasinya tepat dipinggir jalan penghubung desa.

Plengsengan ambrol ke dalam daerah aliran sungai sedalam 9 meter. Akibatnya, kini jalan cuma bersinggungan dengan plengsengan tanpa penahan jalan.

Agar tak membahayakan pengguna jalan, dipasang pembatas tali di area ambil sisi jalan.

Terdakwa Asal Madura Yang Divonis Penjara Seumur Hidup, Pengacara : Tak Sesuai Fakta

Dina Oktavia Ibu Muda Surabaya yang Kisahnya Viral Gelar Aqiqah Anaknya, Tak Berhenti Ucap Syukur

Laga Persebaya All Star Vs Pemkot Surabaya Digelar untuk Uji Coba Lampu Stadion Gelora Bung Tomo

Sebelumnya, Kepala Desa Sumberdadi, Munawar, mengatakan, plengsengan itu ambles bersamaan dengan hujan.
Tapi, ia menganggap, longsornya plengsengan bukan karena longsor atau bencana alam.

"Kalau saya rasa, TPJ ambrol bukan karena bencana. Buktinya, TPJ yang sisi selatan itu sudah 4 tahun tidak masalah," ujar Munawar kepada Tribunjatim.com.

Menurut informasi yang Munawar terima, plengsengan itu dikerjakan oleh salah satu kontraktor dari Blitar.

Menurut dia, pembangunan plengsengan itu berbarengan dengan perbaikian jalan di titik yang sama.
Juga bersama dengan pembangunan di beberapa titik lain. Total nilai proyek, Rp 2,6 miliar.

Pemerintah desa berharap, proyek yang ambrol itu segera dibangun kembali.
Soalnya, plengsengan yang ambrol membahayakan warga. Terlebih ketika musim penghujan seperti saat ini.

"Kami berharap, instansi terkait menindaklanjuti," ujarnya. (aflahulabidin/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved