Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Pilu Anak Evakuasi Orang Tua saat Banjir Jakarta, Adik Dengar Teriakan Tolong: Ibu Mengambang

Inilah kisah pilu anak evakuasi orang tuanya saat banjir Jakarta. Namun penemuan anak itu berujung pilu melihat kondisi orang tuanya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
TRIBUNNEWS/GLERY LAZUARDI dan KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Banjir Jakarta dan Muhammad Zaini saat ditemui di posko banjir Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020). 

"Posisi ibu itu ada di dalam, itu sudah ngambang," ungkap Zaini.

Daftar Akun Twitter & Laman Resmi untuk Pantau Situasi Banjir di Jakarta, Cek Update Kondisi Terkini

Saat perjalanan balik, katanya, petugas harus melawan arus air yang cukup deras sehingga memerlukan tenaga ekstra.

Zaini menambahkan, ayahnya langsung dilarikan k Rumah Sakit Budi Asih untuk penanganan lebih lanjut.

Selain itu, Zaini juga mengungkapkan, kedua orang tuanya di saat banjir hanya berdua.

"Mereka hanya berdua. Tinggal bersama kakak saya, tapi kakak saya pergi ke Bandung ajak anaknya jalan-jalan liburan sekolah dan tahun baru," ungkapnya.

Kendati demikian, sebelum peristiwa banjir tersebut, kedua orang tuanya dalam kondisi sehat.

Hanya saja, sudah tidak terlalu kuat berjalan karena faktor usia.

Pol taksi Bluebird yang terendam banjir Jakarta
Pol taksi Bluebird yang terendam banjir Jakarta (Tribunnews.com)

Pengakuan Ahli Soal Banjir Jakarta, Prediksi Jadi Kota Pertama Dunia yang Tenggelam hingga Soal Alam

Menurut Ahli Hidrologi dan Dosen Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) M. Pramono Hadi, penyebab utama dari banjir ini adalah hujan yang merata dan jumlahnya banyak.

Terkait Jakarta, ternyata ada dugaan bahwa tanah di Jakarta itu turun 4 meter dalam kurun waktu 40 tahun.

Dugaan inilah yang membuat adanya prediksi Jakarta akan jadi kota pertama dunia yang tenggelam.

Laporan dari Organisation for Economic and Cooperation Development (OECD) dalam Green Growth Policy Review (GPPR) 2019 menyatakan bahwa permukaan tanah area-area pesisir Jakarta turun empat meter dalam waktu 40 tahun terakhir.

"Penurunan akibat ekstraksi air tanah yang berlebihan dan subsidensi lahan," tulis koordinator studi Eija Kiiskinen dan Britta Labuhn, dikutip dari Kompas.com.

Rano Karno Bantu Pemeran Mak Nyak Keluar dari Banjir, Terima Kasih Doel, Kalau Nggak Sudah Kelelep

Pada awal Februari 2018, Direktur Pengairan dan Irigasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Abdul Malik Sadat Idris juga mengatakan bahwa permukaan tanah di Jakarta mengalami penurunan sekitar tiga sampai 18 sentimeter.

Seperti yang diberitakan, penurunan tanah ini disebabkan oleh beban bangunan gedung dan pengambilan air tanah yang tidak terkontrol.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved