Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilwali Surabaya 2020

Kebesaran Nama PDIP Disebut Pengamat Layak Lanjutkan Kepemimpinan di Surabaya

Kebesaran Nama PDIP Disebut Pengamat Layak Lanjutkan Kepemimpinan di Surabaya

Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Ratusan kader dan simpatisan mengantar Whisnu Sakti Buana untuk menyerahkan formulir bakal calon Wali Kota Surabaya. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PDIP menjadi penguasa sejak di Kota Surabaya sejak Era Reformasi.

Terkait hal itu, pakar komunikasi asal UNAIR Suko Widodo memandang, PDIP masih layak untuk melanjutkan kepemimpinannya di Kota Pahlawan.

Hanya saja, beberapa hal perlu menjadi catatan khusus.

"PDIP tidak boleh terlena dengan kondisi yang ada. Kenapa? Karena jika terlalu terlena, PDIP bisa hanya dimanfaatkan saja oleh orang luar," tegas Suko Widodo, Jumat (3/1/2020).

Selain itu, menurut pria yang akrab disapa SW ini, PDIP wajib tetap menjaga semangat marhaenisme yang digaungkan oleh Bung Karno. Sejak era 90-an, hal ini sudah secara konsisten dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri.

Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana Rayakan Malam Tahun Baru 2020 Bersama Warga Surabaya

"Sejak 1993 itu, sejak era PDI, Megawati sudah secara konsisten melakukan semangat marhaenisme dan menghidupkan demokrasi melalui suara akar rumput atau wong cilik. Tapi, ada baiknya jika PDIP tidak terlena dengan posisinya sebagai partai penguasa saat ini. Apa yang sudah konsisten mereka perjuangkan sejak dulu tidak boleh dilupakan," kata Suko Widodo.

Posisi sebagai partai pemenang pemilu saat ini pun, menurut pria yang akrab disapa SW itu, harus dimanfaatkan oleh PDIP untuk bisa memperjuangkan aspirasi wong cilik. "Karena meski sudah menjadi partai pemenang sejak 2014, tapi pada masa itu PDIP bisa dibilang kurang memaksimalkan peran mereka," ujar Suko.

"Padahal PDIP itu lekat sekali dengan wong cilik. Sejak dulu selalu itu yang mereka perjuangkan. Makanya itu tadi saya bilang PDIP tidak boleh terlena dengan kondisi saat ini. Harus tetap konsisten dengan apa yang Bung Karno perjuangkan," tambahnya.

Di sisi lain, terkait memperjuangkan aspirasi wong cilik atau suara akar rumput, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang juga kader PDIP sejak puluhan tahun lalu memastikan jika jajaran Pemerintah Kota memiliki program untuk itu. Salah satunya melalui program Festival Aspirasi yang menjadi langkah Musyawarah Pembangunan Kota (Musrenbang) Pemuda.

Rembug pemuda digelar oleh puluhan perwakilan Karang Taruna Se-Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya, disebuah warung kopi kawasan Prada Indah. Langkah ini diawali oleh anak-anak muda di empat kelurahan. Diantaranya, kelurahan Dukuh Pakis, Pradah Kali Kendal, Dukuh Kupang, dan Gunungsari.

Menurut Wawali Whisnu Sakti, program Musrenbang Pemuda ini akan terus diaktifkan.

Aspirasi dalam pembangunan fasilitas, infrastruktur maupun keahlian yang bisa menjadi pemberdayaan ekonomi akan dikongkritkan.

’’Salah satu bentuknya ya melalui Festival Aspirasi. Ide dan Gagasan yang terbaik akan direalisasikan. Dan mereka harus bertanggung jawab untuk mengelolanya,’’ pungkas politisi yang digadang-gadang menjadi suksesor Wali Kota Risma dalam Pilwali Surabaya 2020 ini.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved