Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Limbah Kotoran Sapi Terjang Sungai di Blitar Imbas Hujan Deras 7 Jam, Warga Mendadak Panik Ketakutan

Limbah kotoran sapi terjang sungai di Blitar. Warga mendadak panik takut kejadian sama terulang lagi.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/IMAM TAUFIQ
Limbah kotoran sapi terjang sungai di Blitar. Warga mendadak panik takut kejadian sama terulang lagi. 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Kekhawatiran warga Desa Ngadirengo, Kecamatan Wlingi, Blitar terhadap terjangan limbah kotoran sapi yang diduga berasal dari lokasi peternakan sapi seluas 23 hekrare (Ha), terbukti.

Kamis (2/1/2020) petang, warga Dusun Genjong dan Dusun Serahkencong dibuat panik karena mendadak terjadi luapan limbah yang menerjang sungai di desanya.

Itu terjadi bersamaan hujan deras yang terjadi selama tujuh jam atau baru reda sekitar pukul 21.00 WIB.

Wanita Malang Kurung 4 Anaknya Dalam Kamar Bertahun-tahun, Tabiatnya Terendus Warga, Kena Doktrin?

Ketakutan warga itu karena bukan sekali ini terjadi banjir kotoran sapi yang meluap di sungainya.

Malah, setahun lalu atau bersamaan hujan deras iuga, terjangan limbah itu sampai ke persawahan, hingga membuat tanaman padi rusak.

Termasuk, juga menghanyutkan lima ekor sapi warga, dan ditemukan sudah mati.

Buaya Putih Masih Berkeliaran di Sungai Pecabean Sidoarjo, Setiap Hari Muncul

Tak terkecuali, kandangnya, yang ada pinggiran perkampungan Dusun Genjong, juga ambruk karena diterjang banjir lumpur bercampur kotoran sapi, yang saat itu diakibatkan tanggul limbah kotoran sapi itu ambrol.

"Kami semua ya waswas karena takut seperti kejadian setahun yang lalu terulang kembali. Selain itu, yang membuat warga terganggu, karena bau limbah kotoran sapi yang membanjiri sungai itu, menyengat (badek)," ujar Pipit Handoko, Kasun Genjong, Jumat (3/1/2020).

Menurutnya, kejadian itu berlangsung saat hujan deras, yang terjadi pada petang hari.

Pemain Timnas Putri U-16 asal Malang Absen Sekolah Selama Satu Semester, Jadi Sorotan di Medsos

Awalnya, kondisi air sungai keruh, kemudian berbau.

Tak berselang lama, warna airnya berubah jadi kehitam-hitaman.

Bersamaan, air sungai meluap dengan kondisi tak wajar atau hampir masuk ke rumah warga, yang berada di tepi sungai tersebut.

Heboh Lantai Panas di SDN Tropodo Sidoarjo, Keluar Asap Saat Digali, Listrik Jadi Sebab

Melihat kejadian yang serupa dengan tahun lalu itu, diduga limbah kotoran sapi itu berasal dari lokasi peternakan yang ada di atas Dusun Genjong atau berada di bukit Serahkencong.

"Kalau tahun lalu kan akibat tanggul limbah milik peternakan itu tak kuat menahan luapan limbahnya, hingga akhirnya tanggul itu jebol. Namun, saat ini kami belum tahu, apa penyebabnya. Sebab, belum ada keterangan dari pihak perusahaan (peternakan sapi)," ungkapnya.

Yang jelas, papar dia, warga dua dusun itu tak mau terus-terusan dibuat waswas atas kejadian seperti itu.

Tak Kuat Tahan Hasrat, Pria Surabaya Nekat Begal Payudara Wanita, Nasibnya Kini Berujung Bui

Mereka minta agar pihak peternakan yang memiliki ribuan ekor sapi perah itu segera memperbaiki kolam limbahnya.

Jika tidak atau hanya janji-janji saja, maka warga yang akan kena dampaknya terhadap luapan limbah kotoran sapi tersebut.

"Kami sudah melaporkan ke dewan atas kejadian tersebut. Kami nggak mau jadi korban terus," paparnya.

INVESTASI Bodong Rp 750 Miliar, Penipu Ternyata Residivis Kasus Sama, 2015 Ditahan Polda Metro Jaya

Menanggapi hal itu, Adib Jamhari, anggota Komisi III, yang rumahnya berjarak sekitar 10 km dari lokasi peternakan tersebut, mengatakan kasus itu tak bisa ditunda dan harus segera ada komunikasi dengan pihak perusahaan.

"Terkait kejadian itu, kami memprioritaskan masyarakat dulu supaya aman dari rasa waswas terhadap terjangan banjir limbah. Soal investasi seperti itu memang harus. Namun, jangan keberadaan peternakan sapi itu justru membuat masyarakat jadi korban seperti," ujar politisi PKB ini.

Karena itu, ia minta agar pihak perusahaan (PT Greendfield) mematuhi keinginan dewan untuk memperbaiki kolam limbahnya.

Kepasrahan Nenek dari Malang Saat Dapur Rumahnya Ludes Terbakar, Rumah Kosong Ditinggal Nengok Cucu

Mungkin, tanggul kolam seluas 1 Ha itu kurang kuat dan juga kurang lebar.

"Makanya, kalau diajak hearing dewan itu, pihak peternakan harus datang," ujarnya.

Sementara, pihak peternakan belum berhasil dikonfirmasi. (Imam Taufiq)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved