Pemain Timnas Putri U-16 asal Malang Absen Sekolah Selama Satu Semester, Jadi Sorotan di Medsos
Pemain Timnas Putri U-16 asal Malang absen sekolah selama satu semester. Jadi sorotan di media sosial.
Penulis: Benni Indo | Editor: Arie Noer Rachmawati
Dalam komunikasi itu, Sudiyono juga mengaku menyarankan orangtua Jasmine agar memilih homeschooling untuk Jasmine.
Sudiyono merasa kasihan melihat Jasmine karena tertinggal banyak pelajaran di sekolah.
“Saya bicara secara kasihan, anak seusia ini seharusnya dapat pembelajaran di sekolah. Kalau di usia sekolah tidak menerima pembelajaran terutama sikap, katakter dan budaya, ini kan kasihan.
Makannya saya sarankan agar akademik dan olahraga imbang, bisa dimasukkan ke homeschooling atau dan paket kesetaraan. Tapi homeschooling adanya di Kota Malang, kalau di Kota Batu tidak ada,” tegas Sudiyono.
Sudiyono juga menyampaikan kepada orangtua Jasmine kalau ijazah yang didapat dari homeschooling atau paket kesetaraan adalah sama.
Ijazah bisa digunakan ke perguruan tinggi.

• Batas Akhir Daftar Akun LTMPT 7 Januari 2020, SMA Negeri di Malang Mulai Pemeringkatan Siswa
“Daripada terbentur aturan-aturan seperti ini? Maksud saya kalau homeschooling kan tidak seperti ini nanti jadinya,” ujarnya.
Sudiyono menjelaskan, akibat jarang masuknya Jasmine, nilainya di bawah rata-rata.
Maka sekolah juga memberikan pilihan untuk mengerjakan tugas dari sekolah agar nilainya Jasmine bisa terdongkrak.
Namun Sudiyono tidak menjelaskan secara rinci berapa nilai dan mata pelajaran apa saja yang tertinggal oleh Jasmine.
“Ya nilainya masih kurang. Kami panggil tanggal 2 kemarin. Supaya nilai bagus maka Jasmine harus mengumpulkan tugas,” ungkapnya.
• Mario Gomez Pelatih Baru Arema FC, Dulu Disapa Abah Sekarang Dipanggil Ebes, Dialek Khas Malang
Teman-teman sekelas Jasmine telah mendapatkan rapor dan nilai.
Sementara Jasmine sendiri belum mendapatkan rapor.
Rapor masih berada di sekolah. Sekolah akan memberikan raport ke Jasmine ketika nilainya sudah masuk dan berada dalam penilaian baik.
“Ya, yang lain sudah mendapatkan rapor. Nilai sudah ada tapi kami kasihan sehingga belum kami berikan. Pasalnya, nilai ini masih dipakai sampai kelas 9,” ujar Sudiyono yang mengaku baru delapan bulan menjadi Kepala Sekolah. (Benni Indo)
• Survei Pilkada Surabaya 2020 Versi Suara Indonesia, Kiai dan Tokoh Parpol Jadi Rujukan Tertinggi