Bikin Geleng Kepala, Reynhard Sinaga yang Pintar, Tampan, & Kaya, Apa Motifnya Lakukan Pemerkosaan?
Bikin Geleng Kepala, Reynhard Sinaga yang Pintar, Tampan, & Kaya, Apa Motifnya Lakukan Pemerkosaan?
Penyimpangan perilaku seksual
Terkait pemerkosaan beruntun yang dilakukan oleh Reynhard, dr Dharmawan Ardi Purnama, Sp.KJ selaku Dokter Spesialis Kejiwaan menjelaskan bahwa hal itu lebih dari sekadar pemenuhan kebutuhan seksual.
“Saat memerkosa dia merekam dan berkali-kali, itu berarti bukan sekadar kebutuhan seksual. Itu penyimpangan seksual. Dia mau melakukan itu dengan lawan yang tidak sadar,” tuturnya.
Penyimpangan perilaku seksual bukan berarti orientasi seksual.
• Kelanjutan Kasus Reynhard Sinaga, Predator Seks di Inggris, Belum Ada Kabar dari Kemenlu RI
“Bukan masalah orientasi seksualnya sebagai gay, tapi penyimpangan perilaku seksualnya. Perkosaan itu kan tindakan agresivitas, ditambah lagi dengan tindakan merekam dan fantasi seksual lainnya,” tutup dr Dharmawan.
Hal itu dibenarkan oleh Jennyfer. Menurut psikolog klinis tersebut, edukasi, finansial, dan fisik bukan merupakan patokan moralitasnya.
“Di sini lebih berbicara mengenai moralitas. Tidak ada jaminan bahwa seseorang yang memiliki edukasi yang baik, finansial yang baik, serta fisik yang menarik memiliki moralitas yang sebanding,” tuturnya.
• Tidak Hanya Merekam Aksi Bejatnya dengan Kamera, Reynhard Sinaga Juga Pamer Foto Korban di WhatsApp
Menurut Jennyfer, ada banyak kemungkinan yang bisa mendasari mengapa Reynhard lebih memilih memperkosa.
“Bisa saja karena ada kelainan seksual di mana ia memiliki fantasi untuk melakukan hubungan intim dengan pria heteroseksual, dan fantasinya diterapkan dalam dunia nyata. Pria heteroseksual tidak mau melakukan hubungan intim dengan seorang gay. Maka, Reynhard menggunakan cara tersebut untuk memenuhi fantasinya.” “Tapi ini hanya kemungkinan. Butuh informasi lebih mendalam untuk mengetahui motif di balik tindakannya,” lanjut Jennyfer.
(Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tampan, Pintar dan Kaya: Mengapa Reynhard Sinaga Melakukan Pemerkosaan?"