Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Nenek Surabaya Si Ahli Copet, Puluhan Kali Beraksi, Pakai Tangan Kidal, Bangga Ucap ‘Profesi’

Ini cerita seorang nenek di Surabaya yang ternyata memiliki 'kelihaian' dalam mencopet di pusat perbelanjaan (mall).

Penulis: Ignatia | Editor: Dwi Prastika
Kolase TribunJatim.com
Soeprapti nenek si ahli spesialis copet di Mal Surabaya akhirnya ditangkap polisi 

TRIBUNJATIM.COM - Ini cerita seorang nenek di Surabaya yang ternyata memiliki keahlian dalam mencopet di pusat perbelanjaan (mall).

Nenek tersebut bernama Soeprapti (55), warga Gubeng Masjid Surabaya, Jawa Timur.

Ia tak pernah kapok meski pernah mendekam di penjara.

Soeprapti adalah wanita lanjut usia yang telah melakukan aksi pencopetan berulang kali.

Nenek ahli copet itu melakukan aksinya di beberapa mall Surabaya.

Dalam pengakuannya, Soeprapti bahkan percaya bahwa mencopet adalah profesinya.

VIRAL Punya Nama Sama dengan Reynhard Sinaga Predator Setan, Pemilik Akun Ini Diserang Warganet

Berikut cerita selengkapnya tentang Soeprapti.

Soeprapti terhitung sudah lima kali masuk tahanan.

Dua kali di Medaeng dan tiga kali saat ia berada di Malang.

"Saya sudah lima kali masuk tahanan. Dua kali di Medaeng, tiga kali di Malang," kata nenek empat cucu itu, Selasa (7/1/2020).

Saking sudah ahli dalam bidang mencopet, Soeprapti sudah tahu dimana tempat 'melempar' barang hasil operasinya itu.

"Kalau nemu handpone ya saya jual di WTC (World Trade Center Surabaya) pinggir jalan itu. Kalau nemu dompet saya ambil uangnya," tambahnya.

nenek bernama Soeprapti (55) warga Gubeng Masjid VI/25 Surabaya ini diciduk gegara curi di mal
nenek bernama Soeprapti (55) warga Gubeng Masjid VI/25 Surabaya ini diciduk gegara curi di mal (SURYA/FIRMAN RACHMANUDIN)

Ditangkap Berkat Video Viral

Soeprapti ditangkap unit reskrim Polsek Tegalsari Surabaya saat berada di sebuah mall di Sidoarjo.

Ia ditangkap setelah polisi mendapat informasi dari media sosial.

Media sosial menyebarkan video detik-detik dirinya melakukan aksi jahatnya.

Soeprapti dibicarakan terkait aksinya mencopet di toko Aleeya Brand Tunjungan Plaza III lantai 3, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Senin (30/12/2019) lalu.

Aksi Maling Curi Motor di Malang Terekam CCTV hingga Viral, Polisi Langsung Lakukan Penyelidikan

"Kami tangkap saat ada informasi netizen yang viral di media sosial," beber Kanit Reskrim Polsek Tegalsari, Iptu Dwi Kennardi, Selasa (7/1/2020).

"Di sana terekam aksi kejahatan tersangka," lanjutnya.

"Berdasarkan informasi itu, kami mengidentifikasi pelaku yang tengah berada di sebuah mall di Sidoarjo," tambahnya.

"Rencananya juga akan beraksi. Namun kami tangkap sebelum terjadi aksi pencopetan kembali," kata Iptu Dwi Kennardi.

Kini, ia harus kembali merasakan dinginnya lantai tahanan untuk keenam kalinya atas kasus yang sama.

Ilustrasi Copet
Ilustrasi Copet ()

Alasan Nenek Soeprapti

Soeprapti (55) mengaku tak kuasa berhenti jadi pencopet.

Puluhan kali beraksi, nenek Soeprapti sempat menjalani hukuman penjara dengan kasus pencurian dan pencopetan sebanyak lima kali.

Ia mengaku terpaksa melakukan aksinya karena terlilit kebutuhan hidup.

"Saya ini sudah tua, nyari kerja juga kerja apa. Ya saya terpaksa mencuri, nyopet gitu," kata Soeprapti.

Emosi Warga Ada Pencopet Kalung Kabur Tabrak Pengendara Motor di Sidoarjo, Babak Belur Dihajar Massa

nenek bernama Soeprapti (55) warga Gubeng Masjid VI/25 Surabaya ini diciduk gegara curi di mal
nenek bernama Soeprapti (55) warga Gubeng Masjid VI/25 Surabaya ini diciduk gegara curi di mal (SURYA/FIRMAN RACHMANUDIN)

Taktik Licik Nenek Soeprapti

Dalam aksinya, nenek 55 tahun itu berpura-pura menjadi pembeli di salah satu toko pakaian di mall.

Ketika korban lupa menutup tasnya, pelaku kemudian mengikutinya dari belakang dan mendekatinya.

"Setelah dekat dengan korban, tersangka ini menutupi tangan kirinya menggunakan pakaian yang ada di toko," ujar Kanit Reskrim Polsek Tegalsari, Iptu Dwi Kennardi, Selasa (7/1/2020).

"Semacam berpura-pura memilih pakaian," lanjutnya.

"Tapi tangan kirinya, merogoh tas korban yang terbuka dan mengambil handponenya," tambahnya.

Ilustrasi perampasan handpone.
Ilustrasi perampasan handpone. (BSP 103.8 FM)

Pernyataan itu diamini oleh Soeprapti.

Ia kerap melakukan aksinya di mall dengan menggunakan tangan kirinya untuk merogoh tas milik korban.

"Saya selalu pakai tangan kiri (kalau ambil)," kata Soeprapti.

"Tangan kanan yang ambil pakaian buat nutupi," lanjutnya.

"Kalau berhasil ya saya jual," ucap Soeprapti.

"Kemarin yang di TP (tunjungan plaza) dapat Vivo saya jual Rp 600.000," tambah Soeprapti.

Asmara Pilu Nenek Janda 59 Tahun & Brondong Pernah Viral, Akhir Tragedi Lebih Tragis Ada di Semarang

Kronologi Perampas Motor Modus 'Kon Wingi Gudo Adikku' Diciduk Polisi, Ketahuan saat Bikin Gaduh

Dua remaja pelaku perampasan motor bermodus tipu daya dengan pernyataan 'Kon Wingi Gudo Adikku' ditangkap Tim Anti Bandit Polsek Tandes pada Sabtu (6/7/2019).

Pelaku yang bernama Fais Irawan dan M Imron ini ditangkap polisi ketika sedang menjalankan aksinya di kawasan Perumahan Benowo Indah, Surabaya.

Kanit Reskrim Polsek Tandes, Ipda Gogot Purwanto, menerangkan, para pelaku mengelabui seorang pemuda yang tengah mengendarai motor seorang diri.

"Ada seorang anak kecil di sana itu dihentikan sama para pelaku," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Minggu (7/7/2019).

Modusnya, lanjut Gogot, para pelaku melayangkan tuduhan bahwa korban pernah menggoda adiknya atau dengan pernyataan 'Kon Wingi Gudo Adikku' (kamu kemarin menggoda adikku).

"Dia dituduh seperti itu tadi seakan-akan menggoda," lanjutnya.

Korban yang merasa tak mengenal kedua orang itu, apalagi sampai dilabrak secara sporadis, ternyata tak langsung tunduk mengiyakan semua ucapan para pelaku.

Pria Muda Surabaya Nekat Copet Ponsel di Konser Musik, Kepergok Polisi saat Mau Jual Handphonenya

Di situlah percekcokan di antara mereka terjadi.

Lantaran begitu gaduh, orangtua dari si korban mendadak keluar dari permukiman dan menghampiri anaknya yang tengah terlibat cekcok dengan dua pemuda tak dikenal.

"Tak lama kemudian satpam perumahan di situ juga datang. Ya enggak terlalu gaduhlah," lugasnya.

Kebetulan, lanjut Gogot, beberapa personelnya sedang melakukan penyelidikan di kawasan tersebut.

Ilustrasi perampasan
Ilustrasi perampasan ()

Kemudian personelnya menghampiri sumber kegaduhan itu, lantas membawa kedua pemuda tersebut ke Mapolsek Tandes.

Saat dilakukan pemeriksaan terhadap keduanya, ternyata mereka mengaku tengah menjalankan aksi perampasan.

Karena di kawasan Tandes, ungkap Gogot, pelaku terhitung dua kali berhasil menjalankan aksi perampasan bermodus 'Kon Wingi Gudo Adikku' untuk yang kedua kalinya.

"Ternyata benar kami lihat laporannya (LP) ternyata ada. Setelah dikeler mereka ngasih tahu lokasi TKP-nya dimana kemudian cara mereka melakukan juga seperti apa," ungkapnya.

Kepergok Copet Ponsel Saat Nonton Dangdut di Jombang, Perempuan Ini Buang Hasil Curian dan Terciduk

Tak cuma itu, demi mengungkap kebenaran atas kasus tersebut, Gogot juga mengundang para korban yang dulu sempat melapor ke Mapolsek Tandes, karena motornya raib dirampas orang tak dikenal dengan modus itu.

"Pelapornya tadi malam langsung kami hubungi dan tak suruh melihat para pelakunya masih ingat tidak. Ternyata masih ingat," jelasnya.

"Jadi mereka itu mengaku melakukan penipuan setelah kami interogasi," tandasnya.

VIRAL Wanita Madiun Dirampas ATM-nya saat Istirahat di Rest Area Tol Nganjuk, Uang Rp 1,5 Juta Raib

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved