Penampakan Apartemen Reynhard Sinaga, Foto-fotonya Viral, Media Asing Soroti Noda Darah di Pintu

TRIBUNJATIM.COM - Tersebar beberapa buah foto-foto yang dikatakan sebagai apartemen Reynhard Sinaga.

Nama Reynhard Sinaga menjadi sorotan terutama oleh masyarakat Indonesia.

Sebab, pria asal Jambi satu ini berhasil mendobrak sejarah kasus pemerkosaan terbesar di Manchester, Inggris sepanjang sejarahnya.

Pria satu ini didakwa dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 pria.

• NASIB Anjing Cacat yang Viral karena Dibuang Majikannya, Kini Kondisi Terbarunya Terkuak, Banjir Doa

Mengutip Kompas.com (Grup TribunJatim.com), sejumlah korban diperkosa berulang kali oleh sang pelaku.

Foto-foto apartemen yang diduga menjadi TKP Reynhard Sinaga melakukan aksinya mulai beredar.

Satu di antaranya yang ditelusuri oleh beberapa buah media asing yang ikut menyoroti kasus satu ini.

The Sun, media asing populer di Inggris, Selasa (7/1/2020) berhasil membuka foto-foto penampakan apartemen Reynhard Sinaga.

Total korban yang diperkosa Reynhard Sinaga menurut versi The Sun, sebenarnya mencapai 195 orang.

Peristiwa tersebut berlangsung dalam kurun waktu dua setengah tahun dimulai dari 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.

Tak hanya memperkosa, pria 36 tahun ini juga merekam dan mengambil barang-barang milik korbannya.

Reynhard Sinaga melakukan semua aksinya di dalam apartemen mewahnya di kawasan Manchester, Inggris.

Berikut TribunJatim.com ulas penampakan apartemen Reynhard Sinaga dilansir dari The Sun via TribunStyle:

1. Bagian Luar Apartemen

Foto tersebut diambil dari cctv apartemen Reynhard Sinaga.

Reynhard Sinaga tampak keluar dari apartemennya.

2. Ruang Tengah

Apartemen Reynhard Sinaga terlihat cukup berantakan.

Furnitur di dalam apartemen tersebut terlihat cukup lengkap.

3. Pintu Berdarah

Satu buah penampakan yang disoroti oleh media asing The Sun adalah adanya foto pintu.

Di pintu tersebut polisi menemukan noda darah.

Diketahui Reynhard Sinaga penah dipukul oleh korban terakhirnya yang tersadar dari pengaruh obat.

Darah Reynhard Sinaga menempel di pintu tersebut.

4. Botol Minuman Beralkohol

Foto ini adalah penampakan minuman beralkohol koleksi Reynhard Sinaga.

Reynhard Sinaga memasukkan obat ke dalam minuman alkohol yang diberikan kepada korban.

Setelah korban meminumnya, mereka tak sadarkan diri.

5. Kamar Reynhard Sinaga

Begini penampakan kamar tidur di apartemen Reynhard Sinaga.

Kebanyakan aksi bejatnya dilakukan di kamar.

Ini Ramuan yang Dipakai Reynhard Sinaga 'Predator' Pria di Inggris? Lihat Efek Mematikan 'Rape Drug'

Reynhard Sinaga dicurigai sering kali mengajak korban yang tampak rentan setelah mabuk di dekat apartemennya.

Reynhard Sinaga kemudian sengaja memasukkan obat yang dicurigai adalah Gamma-Hydroxybutyrate (GHB).

Apa itu GHB?

Dikutip dari Kompas.com, Pakar Adiksi dan Peneliti Obat-obatan Terlarang dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, dr Hari Nugroho mengatakan, GHB marak digunakan di Eropa sekitar 1990-an.

“Biasanya digunakan di klub atau tempat hiburan malam,” tutur dr Hari kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2020).

dr Hari menjelaskan, GHB merupakan zat psikoaktif yang menyerang saraf (neurotransmitter).

• Tidak Hanya Merekam Aksi Bejatnya dengan Kamera, Reynhard Sinaga Juga Pamer Foto Korban di WhatsApp

Efeknya sama seperti ketika orang minum alkohol.

“Efeknya bikin teler, bikin rileks. Kalau digunakan sampai overdosis bisa mengganggu tingkat kesadaran, juga mengganggu pernapasan yang berakibat kematian,” tambahnya.

Secara medis, GHB dulu pernah digunakan sebagai obat narkolepsi.

Namun saat ini, terang dr Hari, GHB sudah tidak pernah lagi digunakan dalam ranah medis.

GBL (gamma-butyrolactone)

Selain senyawa GHB, senyawa lain yang digunakan dalam aksi serupa adalah GBL.

GBL (gamma-butyrolactone), menurut dr Hari, keduanya kerap disebut sebagai "rape drugs" karena memang digunakan untuk kepentingan perkosaan.

“Praktik yang marak di Eropa, di klub atau tempat hiburan malam, mereka (pelaku perkosaan) mengincar seseorang baik perempuan maupun laki-laki kemudian memberikan minuman yang telah dicampur GHB atau GBL,” tutur dr Hari.

Kedua senyawa tersebut tidak memiliki warna dan cenderung tidak memiliki rasa.

Sehingga rasanya tersamarkan ketika dicampur dengan minuman beralkohol.

Dikatakan dr Hari, efek yang terjadi dengan senyawa ini pada tubuh juga cepat.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit.

“Efeknya cepat, sekitar lima menit. Tereliminasi dari tubuh sekitar satu jam, Masalahnya, ketika high-nya cepat dan turunnya cepat, orang menggunakannya secara berulang-ulang. Padahal di dalam tubuh, zat ini bersifat akumulatif,” papar dr Hari.

• Reynhard Sinaga Psikopat? Gelagat Sang Pemerkosa Berantai di Inggris asal Indonesia Dikuak Psikiater