Tiga Atap Kelas MIN 1 Pasuruan Ambruk
Atap Gedung Sekolah Ambruk, Wakil Bupati Pasuruan KH Mujib Imron Langsung Datang ke MIN 1 Pasuruan
Wakil Bupati Pasuruan, KH Mujib Imron langsung mendatangi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Pasuruan setelah mendengar ambruknya atap di tiga kelas.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Wakil Bupati Pasuruan, KH Mujib Imron langsung mendatangi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Pasuruan di Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, setelah mendengar ambruknya atap di tiga kelas.
Didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, Wabup melihat langsung kondisi terkini pasca ambruk.
Meski gerimis, semangat KH Mujib Imron untuk melihat kondisi tiga kelas ini pun tak surut.
Wakil Bupati Pasuruan, KH Mujib Imron menghimbau kejadian di MIN I Pasuruan ini diharapkan bisa dijadikan pelajaran untuk sekolah lain, agar bisa waspada, dan bisa mengantisipasinya lebih awal.
• Pembunuhan Sadis Pria Asal Sampang di Dalam Mobil Berlatar Kisah Selingkuh Istri Pelaku dan Korban
• Bertahan di Persebaya Surabaya, Irfan Jaya Naikkan Target : Ingin Bawa Bajul Ijo Juara
Wakil Bupati Pasuruan, KH Mujib Imron meminta Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Pasuruan, Abdul Mu'id untuk segera laporan ke Kementerian Agama agar diberi bantuan rehabilitasi atas bangunan sekolah ini.
Permintaan kedua yang disampaikan oleh KH Mujib Imron adalah Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Pasuruan, Abdul Mu'id harus segera berkomunikasi dengan komite, dan ketiga, untuk semua sekolah maupun madrasah agar lebih waspada dalam menghadapi hal semacam ini, agar tidak memakan korban.
• KRONOLOGI Ambruknya Tiga Atap Kelas di MIN 1 Pasuruan, Kepsek Sudah Curiga Sejak Dengar Suara Bruk
• Modus Investasi Bodong PT Kam and Kam Raup 750 Miliar, Polda Jatim Dalami Tim IT Aplikasi MeMiles

"Kepala sekolah dan pengurus sekolah harus terus mengevaluasi gedung-gedungnya agar kegiatan belajar-mengajar lebih tenang, apalagi dalam musim hujan," kata KH Mujib Imron.
KH Mujib Imron meminta, Kementerian Agama baik tingkat Kabupaten, Kanwil hingga pusat bisa memprioritaskan kondisi ini.
Jika memang bisa, proses penanganan ini bisa dilakukan secara cepat.
"karena jika tidak cepat kasihan para siswa ini. Aktivitas belajarnya terhambat," urainya.
KH Mujib Imron berharap, semoga kejadian ini adalah kejadia untuk yang terakhir kalinya dan tidak ada kejadian lagi ke depannya.
Informasi sebelumnya, Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Pasuruan di Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Abdul Mu'id mengaku, sebelum kejadian ambruknya tiga atap kelas ini, pihak sekolah sudah takut dan khawatir.
Abdul Mu'id mengatakan, tiga kelas yang terdiri dari kelas II C, II D, III ini sudah dikosongkan sejak 20 Desember 2019.
Alasannya, karena pihak sekolah menilai ada yang tidak beres dengan bangunan ini.
Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Pasuruan menyebutkan, tiga kelas ini dibangun pada tahun 1996 dan tidak pernah direnovasi sama sekali, kecuali pengecatan yang sudah dilakukan beberapa kali.