Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tahun Baru Imlek

Imlek 2020, Berikut Asal Usul dan Sejarah Perayaan Tahun Baru China di Indonesia, Ada Peran Gus Dur?

Sambut Imlek 2020, berikut asal-usul dan sejarah Tahun Baru Imlek di Indonesia, ada peran Gus Dur.

Editor: Pipin Tri Anjani
freepik.com
Imlek 2020, Berikut Asal Usul dan Sejarah Perayaan Tahun Baru China di Indonesia, Ada Peran Gus Dur? 

Liu Shipei memperkirakan tahun 2711 BCE adalah tahun kelahiran Huangdi, jadi tahun 2008 CE adalah tahun 4719 H.E.

Song Jiaoren ( 1882-1913 ) memperkirakan tahun 2697 BCE adalah tahun kelahiran Huangdi, dan akhirnya banyak orang yang sepakat untuk menerima tahun 2697BCE sebagai awal Huangdi Era (Biasa disingkar HE).

Dari angka inilah sekarang tahun baru Imlek ini bisa disebut tahun baru Imlek 4708 HE

Selain masyarakat luas, umat Taoisme juga menyebutkan bahwa Huangdi Era adalah tahun yang digunakan oleh umat Taoisme dan mereka menyebutnya Daoli atau kalender Tao.

Sebagian besar masyarakat Tionghoa di luar negeri dan umat Taoisme lebih suka menggunakan Huangdi Era karena Huangdi atau kaisar kuning ini dalam sejarah Tiongkok dianggap sebagai bapak bangsa etnis Han atau orang Tionghoa secara umumnya.

Dan para Taois menggunakan Huangdi Era, karena dalam kepercayaan Taoisme kaisar Kuning ini adalah pembuka ajaran agama Tao.

Alasan inilah yang membuat timbulnya Huangdi Era dan Dao Era, di mana Huangdi Era dan Dao Era sama saja hanya penyebutan Dao Era atau Daoli digunakan oleh para Taois.

Berlangsung 15 Hari

Suasana di Vihara Samudra Dharma Mentarau yang ramai dikunjungi Umat Buddha untuk sembahyang di Tahun Baru Imlek 2570, Selasa (5/2/2019) (TRIBUNBATAM.id/ALFANDI SIMAMORA)
Suasana di Vihara Samudra Dharma Mentarau yang ramai dikunjungi Umat Buddha untuk sembahyang di Tahun Baru Imlek 2570, Selasa (5/2/2019) (TRIBUNBATAM.id/ALFANDI SIMAMORA) ()

Tahun baru Imlek biasanya berlangsung sampai 15 hari. Satu hari sebelum atau pada saat hari raya Imlek, bagi etnis Tionghoa adalah suatu keharusan untuk melaksanakan pemujaan kepada leluhur, seperti dalam upacara kematian, memelihara meja abu atau lingwei (lembar papan kayu bertuliskan nama almarhum leluhur), bersembahyang leluhur seperti yang dilakukan pada hari Ceng Beng (hari khusus untuk berziarah dan membersihkan kuburan leluhur).

Oleh sebab itu, satu hari sebelumnya atau pada saat Hari Raya Imlek para anggota keluarga akan datang ke rumah anggota keluarga yang memelihara lingwei (meja abu) leluhur untuk bersembahyang, atau mengunjungi rumah abu tempat penitipan lingwei leluhur untuk bersembahyang.

Sebagai bentuk penghormatan dan sebagai tanda balas-budi maka pada saat acara sembahyang dilakukan pula persembahan jamuan makan untuk arwah para leluhur.

Makna dari adanya jamuan makan untuk arwah leluhur adalah agar kegembiraan dan kebahagian saat menyambut hari raya Imlek yang dilakukan di alam manusia oleh keturunannya juga dapat turut serta dinikmati oleh para leluhur di alam lain.

7 Hidangan yang Punya Arti Keberuntungan pada Tahun Baru Imlek, dari Pangsit hingga Kue Beras Ketan

Persembahan Uang Arwah

Pesta kembang api dan suasana perayaan Imlek 2019 atau Malam Tahun Baru China 2057 (TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI)
Pesta kembang api dan suasana perayaan Imlek 2019 atau Malam Tahun Baru China 2057 (TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI) ()

Selain jamuan makan juga dilakukan persembahan bakaran Jinzhi yang umumnya dikenal sebagai uang arwah (uang orang mati) serta berbagai kesenian kertas zhǐzhā (pakaian, rumah-rumahan, mobil-mobilan, perlengkapan sehari-hari, dan pembantu).

Makna persembahan bakaran Jinzhi dan zhǐzhā yang dilakukan oleh keturunannya adalah agar arwah para leluhur tidak menderita kekurangan serta sebagai bekal untuk mencukupi kebutuhannya di alam lain.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved