Wujudkan Kelas Digital, Dindik Gembleng Guru TIK SMPN se-Lamongan Lewat Workshop E-Learning
Dindik Lamongan galakkan program kelas digital, guru TIK SMPN se-Lamongan digembleng lewat Workshop E-Learning.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Program kelas digital digalakkan Dinas Pendidikan Lamongan Jawa Timur. Launching perdana dilakukan SMP Negeri 1 Lamongan, Minggu (5/1/2020).
Bak gayung bersambut, kini giliran 48 guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari seluruh SMP Negeri di Kabupaten Lamongan diwajibkan ikut workshop Training of Trainer (TOT) pembelajaran berbasis e-learning, digelar di SMP Negeri Kedungpring, Kamis (9/1/2020).
Workshop ini merupakan langkah awal dari Dinas Pendidikan Lamongan untuk mewujudkan program kelas digital yang akan diterapkan di seluruh SMP Negeri di Lamongan.
• Jenazah Lina Diautopsi, Adik Mantan Istri Sule Sebut Memang Temukan Kejanggalan Sejak Meninggal
• VIRAL VIDEO Kades Berseragam Ditilang Gegara Geber Motor di Jalan, Gini Akhir Nasib & Pengakuannya
"Kita mau mengemas, dan menciptakan suatu bentuk Lamongan kelas digital," kata Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Adi Suwito, usai membuka workshop.
Artinya, untuk mengawali proses pembelajaran dengan metode digital, para pendidik harus melek teknologi. Lha para siswa dalam praktiknya boleh menggunakan gadget maupun komputer.
Adi menambahkan, kelas digital merupakan sebuah terobosan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dengan metode pembelajaran yang lebih menyenangkan.
• Ramalan Kesehatan Zodiak Hari Ini Jumat 10 Januari 2020: Taurus Sakit Gigi, Aquarius Pegal-pegal
• Kabupaten Pamekasan Masuk 3 Besar Lomba Kesatuan PKK-KKBPK, Berpeluang Jadi Duta Jawa Timur
Bahkan pelaksanaan pembelajaran nanti tidak hanya di dalam kelas bahkan bisa di luar kelas, di kantin boleh, di halaman boleh.
"Semuanya sama-sama melaksanakan proses pembelajaran, tapi siswa dibuat lebih enjoy," ujarnya.
Selain proses pembelajaran yang lebih fleksibel, menurut Adi, metode pembelajaran berbasis digital atau e-learning juga dinilai lebih efektif.
Kalau di dalam e-learning ini, pembelajaran jauh lebih efektif dibandingkan bentuk kelas yang konvensional itu, karena dalam prosesnya, anak itu lebih dinamis, punya pemahaman di bidang IT.
• TERPOPULER: Tragedi Tragis Wanita Aceh Nikah 100 Kali hingga Romansa Cinta Janda & Perjaka 24 Tahun
• Hasrat Selingkuh Pria Madura & Ibu Hamil Berujung Tragedi Tragis, Nyawa Melayang, Kondisi Memilukan
Para siswa juga bisa mengakses semua mata pelajaran melalui e-learning itu. Bahkan berbagai latihan soal juga tersedia.
Adi berharap para guru TIK yang telah mengikuti workshop mampu mengimplementasikan di lembaga sekolah masing-masing.
Workshop TOT buat in-on-in, in artinya pelaksanaan materi bersama, on praktek di lembaga, dan kemudian yang ikut workshop ini diharapkan untuk mengimplementasikan kepada teman-teman guru, menyampaikan kepada kepala sekolahnya untuk bisa melaksanakan pembentukan kelas digital itu, sehingga nanti semua guru memahami tentang kelas digital itu.
• Komisi VII DPR RI Kunjungi UID PLN Jatim di Surabaya, Dukung Pembangunan PLTS di Sumenep dan Sampang
• Masa Permanen Akun LTMPT Diperpanjang Lagi Sampai 10 Desember, Pukul 13.00 Ini, Akses Mulai Lancar
Adi menargetkan uji coba metode e-learning untuk SMP Negeri di Lamongan sudah dapat dilaksanakan pada semester genap.
"Saya minta pada semester genap ini seluruh lembaga minimal sebagian kelas sudah menjadi kelas digital," tandasnya.
Sehingga tahun ajaran baru tahun depan, guru, sekolah dan siswa bisa membuktikan sendiri mana yang lebih baik, kelas konvensional atau kelas digital.
"Kalau memang kelas digital dinyatakan lebih baik, seluruh smp negeri tahun depan wajib melaksanakan kelas digital," pungkasnya. (Hanif Manshuri)