HEBOH Suara Harimau di Kampus, Mahasiswa Sampai Lari Ketakutan, Fakta di Balik Auman Terungkap
Kehebohan itu terjadi setelah beberapa hari belakangan, ada tanda-tanda keberadaan harimau di area kampus seluas 700 hektare.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
Kabar itu membuat pihak kampus mengambil langkah cepat.
Pihak kampus langsung menghentikan sementara segala kegiatan mahasiswa di lokasi arbotreum dan mengimbau mahasiswa untuk tidak ke sana.

Macan Akar
Pihak Dekanat Fakultas Pertanian Unsri segera berkirim surat ke pihak rektorat.
Rektorat setempat langsung meminta BKSDA Sumsel datang memeriksa kebenaran adanya binatang buas tersebut.
“Saya sudah mengimbau mahasiswa untuk mengh entikan kegiatan di lokasi tersebut untuk sementara waktu, kita juga sudah menghubungi pihak BKSDA Sumsel untuk memeriksa kebenaran kabar tersebut,” jelas wakil Rektor 3 Unsri Mohammad Zulkarnain.
Pihak BKSDA Sumsel sendiri segera datang ke lokasi di Kampus Unsri Indralaya pada hari Kamis (9/1/2020).

Sebelum menuju ke lokasi tempat Rizky mendengar suara auman tersebut.
Tim BKSDA yang berjumlah 5 orang itu terlebih dahulu meminta keterangan Rizky Rivali dan Muhammad Yusuf sebagai saksi.
Usai meminta keterangan saksi, dipimpin Kasi Konservasi Aziz Abdul Latief, tim BKSDA Sumsel bergerak ke arbotreum lokasi diduga terdapat harimau tersebut.
Pemeriksan berlangsung sekitar 1 jam menyusuri lokasi seputar suara auman yang terdengar oleh Rizky.
• VIRAL Detik-detik Pria Diserang Ular Kobra dari Lubang Toilet, Sempat Mendesis, Lihat Ending Cerita
Anggota Tim BKSDA juga mencari jejak kaki di sekitar lokasi termasuk di lokasi kubangan hewan.
Ditemukan beberapa jejak kaki hewan di lokasi yang langsung diperiksa tim BKSDA dengan cara diukur besarnya dan di foto untuk dokumentasi.
Kasi Konservasi BKSDA Sumsel Aziz Abdul Latief mengatakan, usai pemeriksan lokasi, dari hasil pemeriksaan saksi dan penelusuran lokasi serta dari tapak kaki yang ditemukan.
Kesimpulannya tidak ditemukan indikasi keberadaan hewan buas jenis harimau itu di dalam area kampus Unsri Indralaya.
“Dari jejak yang ditemukan, kemungkinan itu hanya jejak macan akar dan babi hutan,” katanya, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.