PENGAKUAN Pengukir Prasasti Batu Keraton Agung Sejagat, Asal Usulnya hingga Cerita Proses Pembuatan
Makna batu prasasti atau ukiran batu di Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) atau Kerajaan Agung Sejagat Purworejo dijelaskan oleh pembuatnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Munculnya Keraton Agung Sejagat menjadi sesuatu yang menggemparkan publik.
Pada akhirnya, terungkap adanya dugaan penipuan dengan keberadaan Keraton Agung Sejagat ini.
Satu di antaranya yang disoroti adalah bongkahan batu yang disebut oleh mereka sebagai prasasti.
Ada sebuah batu besar disebut warga datang pada malam dini hari beberapa waktu lalu.
• Pengakuan Totok Santoso soal Awal Dirikan Keraton Agung Sejagat, Sebut Mendapat Ilham dari Leluhur
Bahkan keberadaan batu prasasti Keraton Agung Sejagat (KAS) dengan berbagai macam simbol dan tulisan yang terukir di permukaannya ikut ramai dibicarakan.
Banyak yang penasaran dengan arti ukiran-ukiran simbol dan tulisan yang terukir pada permukaan prasasti tersebut.
Makna batu prasasti Keraton Agung Sejagat (KAS) atau ukiran batu di Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) atau Kerajaan Agung Sejagat Purworejo dijelaskan oleh pembuatnya yakni Empu Wijoyo Guno.

Cerita dikutip TribunJatim.com dari Tribun Jateng.
Empu Wijoyo Guna adalah orang yang mengukir batu berukuran kurang lebih tinggi 1,5 meter.
Pada batu prasasti Keraton Agung Sejagat (KAS) tersebut terdapat beberapa ukiran dan tulisan yang menurut Empu Wijoyo mempunyai maknanya.
"Tulisan Jawa itu artinya adalah Bumi Mataram Keraton Agung Sejagad," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).
Mataram sendiri adalah 'Mata Rantai Manusia'.

Pada batu tersebut terdapat beberapa ukiran dan tulisan yang menurut Empu Wijoyo mempunyai maknanya.
"Tulisan Jawa itu artinya adalah Bumi Mataram Keraton Agung Sejagad," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).
Mataram sendiri adalah 'Mata Rantai Manusia'.