Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Surabaya 2020

PDIP Dikeroyok di Pilwali Surabaya 2020, Pengamat Unair: Parpol Lain Tidak Pede

Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Novri Susan memprediksi partai politik lain

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM/AQWAMIT THORIQ
Direktur Pusat Kajian Pembangunan dan Pengelolaan Konflik, Novri Susan 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Novri Susan memprediksi partai politik lain akan mengeroyok  PDI Perjuangan (PDIP) dalam Pilwali Surabaya 2020.

Novri melihat kemungkinan tersebut sangat sulit terhindarkan mengingat PDIP telah menang sejak era Wali Kota Bambang DH tahun 2002-2010 hingga Wali Kota Tri Rismaharini 2010-2021.

Novri melihat PDIP yang berhasil mendapatkan kepercayaan rakyat sebanyak tiga kali berturut-turut ini membuat partai politik yang lain tidak percaya diri.

"PDIP juga memiliki pendukung ideologis partai Soekarnois yang banyak dari kalangan akar rumput atau rakyat kecil," ujar Novri, Sabtu (18/1/2019).

Selain itu kinerja wali kota dari kader PDIP juga mendapatkan banyak apresiasi dari masyarakat dan yang terakhir PDIP mempunyai soliditas mesin politik dalam memenangkan kandidat Wali Kota dari partai.

Marcus/Kevin Tumbangkan Juara SEA Games 2019, All Indonesia Finals Tersaji di Indonesia Masters 2020\

KILAS KRIMINAL JATIM: Penemuan Mayat Tanpa Busana di Kebonsari Surabaya - Kasus Bunuh Diri di Gresik

Tiga faktor tersebut membuat kekuatiran dan kepanikan pada kelompok-kelompok politik lain, untuk itu lah, skema untuk mengeroyok PDIP sangat kecil terhindarkan.

“Situasi pengepungan dan pengeroyokan terhadap PDI Perjuangan adalah bentuk ketidaksukaan dan kejengkelan yang sudah 'overload'. Mungkin mereka jengkel dari periode ke periode wali kota Surabaya selalu dikuasai kader PDI Perjuangan,” ungkapnya.

Melihat kondisi ini, Novri memberikan saran kepada PDI Perjuangan agar lebih dekat lagi kepada masyarakat dengan memilih calon wali kota yang banyak turun bersama masyarakat, dan memiliki catatan historis bekerja sampai level bawah.

“Cawali Surabaya harus bekerja keras menyapa masyarakat Surabaya. Dulu Bu Risma saat diusung PDI Perjuangan juga banyak turun bersama masyarakat. Tidak ada sekat antara Bu Risma dengan masyarakat Surabaya. Cawali berikutnya juga harus sama,” tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved