Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cerita Lain Kematian Kakek di Sulawesi di Tumpukan Batu, Tak Dipinjamkan Ambulans, Kades Membantah

Terungkap fakta baru terkait kematian kakek Sulawesi di tumpukan batu, ternyata sempat tak dipinjamkan ambulans dan digotong pakai sarung.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
Kolase Kompas.com
Viral berita kakek di Sulawesi meninggal diisukan karena kelaparan 

Terungkap fakta baru terkait kematian kakek di Sulawesi di tumpukan batu, ternyata sempat tak dipinjamkan ambulans dan digotong pakai sarung.

TRIBUNJATIM.COM - Kematian seorang kakek bernama Ambo Tang Daeng Tutu (75) di dekat tumpukan batu gunung di Dusun Borongloe, Desa Bontorappo Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan menjadi perhatian di media sosial.

Hal tersebut terkait dengan penyebab kematiannya yang disebut karena kelaparan.

Setelah pada akhirnya ditangani oleh pihak terkait, akhirnya jenazah pun dimakamkan.

Tetapi, belakangan fakta mengejutkan terbaru akhirnya terkuak.

Berkaitan dengan cerita keluarga saat menggotong dan mengevakuasi jenazah Ambo Tang.

VIRAL Pria Putus Asa Cari Jodoh, Tak Lagi dari Sosmed, Pakai Cara Konvensional Lewat Rambu Jalan

Kakek Sulawesi yang meninggal dunia dalam kondisi miris di tumpukan batu gunung.
Kakek Sulawesi yang meninggal dunia dalam kondisi miris di tumpukan batu gunung. (IST via Kompas.com)

Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, diketahui cerita lain bahwa ternyata keluarga terpaksa menggotong jenazah tak dengan mobil ambulans.

Keluarga Ambo Tang menggotong jenazahnya menggunakan sarung karena tak dipinjamkan ambulans.

Disebutkan bahwa Kepala Desa Bontorappo enggan meminjamkan mobil ambulans siaga desa.

“Padahal, saat penemuan jenazah Ambo Tang, Kepala Desanya datang dengan mengendarai mobil ambulans."

"Jadi terpaksa digotong menggunakan sarung,” kata seorang keluarga korban, Sahabuddin ketika dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (19/1/2020).

VIRAL Pohon Akasia Keluarkan Suara Bak Wanita Menangis di Jember, Mendadak Ramai Dikunjungi Warga

Sahabuddin menceritakan keluarga menggotong jenazah Ambo Tang menggunakan sarung secara bergotong royong bergiliran yang menempuh berjalan kaki sejauh 10 kilometer.

Belum lagi, jalur yang ditempuh melintasi perbukitan-perbukitan.

Dibantah oleh Kepala Desa

Sementara itu, Kepala Desa Bontorappo, Mustafa Dg Ngenteng membantah tuduhan keluarga almarhum Ambo Tang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved