Cerita Sebenarnya Warung di Dairi Jual 2 Ekor Ayam Rp 800 Ribu, Bupati Datang, Pemilik Bahas Wabah
Sebuah rumah makan khas tanah Batak menjadi viral karena menjual 2 ekor ayam dengan harga tak wajar, cerita sebenarnya pun terkuak.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Namun, para pengunjung yang memviralkan itu juga salah, karena tidak menayakan harga makanan lebih dulu, sebelum menyantap makanannya.
Lambok pun mengaku sedikit curiga, hal ini merupakan perbuatan pihak-pihak yang tidak suka terhadap usaha rumah makan mereka.
"Mereka juga enggak ada tanya harga. Heran, yang lain kenapa enggak komplain? Rumah makan orang tua saya berdiri sejak tahun 1993," kata Lambok, seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Medan, (17/1/2020).
Kata Lambok keluarganya tak sedikit pun ambil pusing dengan video viral yang menjelek-jelekkan rumah makannya karena menurutnya itu tidak benar.
Bupati Dairi Sampai Ikut Berkunjung
Pasca viral harga tak wajar di warung tersebut, Bupati Dairi Edy Kelleng Ate Berutu mendatangi rumah makan itu.
Dikutip TribunJatim.com dari Tribun Medan, Bupati Edy Berutu beserta rombongannya tampak menikmati hidangan khas di rumah makan tersebut.
Seorang netizen mengunggah beberapa foto saat Edy Berutu datang dan mengunjungi RM Malau itu.
"Selamat sore dunia fesbuk. Viral Ayam Pinadar RM. Malau yang menuai pro kontra mari kita sudahi.
Pemerintah Kabupaten Dairi dalam hal ini Bapak Bupati Eddy KA Berutu dan ibu Ketua TP. PKK. Dairi Ibu Romy Mariani didampingi jajaran Dinas Perdagangan Dairi sudah turun ke RM. Malau untuk pembinaan dan perbaikan yang lebih baik ke depan.
Kiranya para teman fb juga berhentilah menghujat dan memaki. Setiap masalah ada solusi, asal Ayam Pinadar tetap dihati.
Datang ke Sidikalang Dairi iya teman-teman. Jadi ngiler, memang enak sih.
Bagi yang ada akses dengan Bapak Hotman Paris Hutapea kami warga Dairi mohon disampaikan dengan beliau agar berkenaan datang untuk mencicipi masakan Ayam Pinadar RM. Malau". bunyi caption di akun Facebook Danil Pardede dikutip dari Tribun Medan, (19/1/2020).