Cerita Sebenarnya Warung di Dairi Jual 2 Ekor Ayam Rp 800 Ribu, Bupati Datang, Pemilik Bahas Wabah
Sebuah rumah makan khas tanah Batak menjadi viral karena menjual 2 ekor ayam dengan harga tak wajar, cerita sebenarnya pun terkuak.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Cerita Sebenarnya Warung di Dairi Jual 2 Ekor Ayam Rp 800 Ribu, Bupati Datang, Pemilik Bahas Wabah
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah video berdurasi 2 menit 6 detik memperlihatkan seorang wanita marah-marah di rumah makan.
Wanita itu marah dan tak terima ketika harus membayar Rp 800 ribu dengan lauk dua ekor ayam napinadar, kuliner khas Batak.
Wanita itu tak terima dengan harga yang dipatok oleh sang pemilik rumah makan.
Dikutip TribunJatim.com dari video Tribun Medan, dalam perbincangan itu pemilik warung menerima keluhan sang pelanggan.
Pelanggan menyampaikan supaya memberikan harga sewajarnya seperti warung kebanyakan yang menjual menu serupa di Dairi.
• Skandal Cinta Pria Aceh & Mama Muda Berujung Kematian, Nyawa Melayang karena Selingkuh, Istri Merana
"Masa harga ayam segitu, yang benar aja. Memang segitu harganya. Ayam apa ini. Di batu 7 ada makanan kek gini, ngak segini harganya," ujar pelanggan yang protes.
Pemilik warung pun menyampaikan supaya jangan makan di tempatnya jika tidak sanggup membayar.
"Memang segitu dua ekor. Ayam kampung. Ya udah kalau gak mau gak usah. Siapa suruh makan. Harganya pas," ujar pemilik warung kepada pengunjung yang protes.
Pelanggan pun kembali melakukan protes dengan menyebut harga tersebut sudah tidak wajar lagi untuk jumlah makanan yang mereka pesan.
"Masa harga ayam segitu, yang benar aja. Memang segitu harganya. Ayam apa ini. Di batu 7 ada makanan kek gini, ngak segini harganya," ujar Pelanggan yang melakukan protes.

Pemilik warung pun menyampaikan supaya jangan makan ditempatnya jika tidak sanggup membayar.
"Memang segitu dua ekor. Ayam kampung. Yaudah kalau gak mau gak usah. Siapa suruh makan. Harganya pas," ujar pemilik warung kepada pengunjungn yang protes.
Pelanggan pun kembali melakukan protes dengan menyebut harga tersebut sudah tidak wajar lagi untuk jumlah makanan yang mereka pesan.
Mendengar komplain dari pelangganya, pemilik warung menuturkan bahwa memang harga makanan di warungnya Rp 800.000 untuk makanan yang dipesan pelanggan.
"Logika kak, berapa rupanya Rp 800.000. Mau gak hotel mau gak apa, memang segitu pas nya," ujarnya.
Simak videonya berikut:
Video diunggah oleh pemilik akun bernama Evhani Tobing di Facebook yang adalah pelanggan yang tak terima itu.
Dalam sekejap, video dan postingan langsung viral di media sosial.
Setelah viral di media sosial, tim Tribun Medan pun menelisik tempat tersebut dan berbincang dengan pemilik warung.
Lambok Malau (35), anak pengusaha rumah makan Malau mengatakan harga tersebut sebenarnya normal.
• VIRAL Video Orang Beli Cendol Dawet Pakai Pecahan Genteng, Tradisi yang Sudah Lama Ditinggalkan?
Menurutnya harga normal ayam napinadar per potong ialah Rp 25 ribu, sedangkan per porsi (termasuk nasi, nasi tambah, potongan timun dan tomat, serta kuah sop) Rp 35 ribu.
Ayam yang digunakan, lanjut Lambok, ialah ayam kampung.
Satu ekor ayam kampung dapat dibagi menjadi 14 potong daging.
"Jadi, ayam dua ekor menghasilkan 28 potong daging. Berhubung saat itu suasana libur Tahun Baru dan di Dairi sedang mewabah penyakit babi, harga ayam kampung melambung tinggi di pasar. Harga satu ekor ayam kampung bisa tembus Rp 120 ribuan saat itu," kata Lambok, Kamis (16/1/2020).
Karena itu, satu porsi ayam napinadar naik menjadi Rp 40 ribu.
Selanjutnya, Lambok menyebut, orang yang memviralkan merupakan rombongan terdiri atas 10 orang.
Mereka memesan dua ekor ayam dan habis.
"Mereka makan 10 orang. Masing-masing sepotong, berarti sudah Rp400 ribu. Sementara, dua ekor ayam kan 28 potong, ada sisa lagi 18 potong. 18 kali Rp 25 ribu, Rp450 ribu. Jadi, Rp 850 ribu harusnya membayar. Masyarakat luas kan tidak tahu apa yang mereka tambah selama makan," beber Lambok.
Lambok mengaku, pihaknya memang salah karena tidak membuat daftar menu.
• Warung Remang-remang di Tuban Digerebek, Saat Dirazia, Ini Hal Mengejutkan yang Ditemukan
Namun, para pengunjung yang memviralkan itu juga salah, karena tidak menayakan harga makanan lebih dulu, sebelum menyantap makanannya.
Lambok pun mengaku sedikit curiga, hal ini merupakan perbuatan pihak-pihak yang tidak suka terhadap usaha rumah makan mereka.
"Mereka juga enggak ada tanya harga. Heran, yang lain kenapa enggak komplain? Rumah makan orang tua saya berdiri sejak tahun 1993," kata Lambok, seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Medan, (17/1/2020).
Kata Lambok keluarganya tak sedikit pun ambil pusing dengan video viral yang menjelek-jelekkan rumah makannya karena menurutnya itu tidak benar.
Bupati Dairi Sampai Ikut Berkunjung
Pasca viral harga tak wajar di warung tersebut, Bupati Dairi Edy Kelleng Ate Berutu mendatangi rumah makan itu.
Dikutip TribunJatim.com dari Tribun Medan, Bupati Edy Berutu beserta rombongannya tampak menikmati hidangan khas di rumah makan tersebut.
Seorang netizen mengunggah beberapa foto saat Edy Berutu datang dan mengunjungi RM Malau itu.
"Selamat sore dunia fesbuk. Viral Ayam Pinadar RM. Malau yang menuai pro kontra mari kita sudahi.
Pemerintah Kabupaten Dairi dalam hal ini Bapak Bupati Eddy KA Berutu dan ibu Ketua TP. PKK. Dairi Ibu Romy Mariani didampingi jajaran Dinas Perdagangan Dairi sudah turun ke RM. Malau untuk pembinaan dan perbaikan yang lebih baik ke depan.
Kiranya para teman fb juga berhentilah menghujat dan memaki. Setiap masalah ada solusi, asal Ayam Pinadar tetap dihati.
Datang ke Sidikalang Dairi iya teman-teman. Jadi ngiler, memang enak sih.
Bagi yang ada akses dengan Bapak Hotman Paris Hutapea kami warga Dairi mohon disampaikan dengan beliau agar berkenaan datang untuk mencicipi masakan Ayam Pinadar RM. Malau". bunyi caption di akun Facebook Danil Pardede dikutip dari Tribun Medan, (19/1/2020).
Pasca-kejadian itu, pemilik warung yakni Lambok mengatakan akan memajang daftar menu dan harga.
Selain itu, timnya akan memperbaiki pelayanan, serta mempertimbangkan untuk menata kembali harga.
Sementara tarif harga itu menuai pro dan kontra, netizen justru mengungkap sebenarnya tentang rumah makan tersebut. (Artikel Tribun Medan)
Dalam postingan di Grup Facebook Horas Humbang Hasundutan yang menampilkan kedatangan Bupati Dairi Edy Kelleng Ate Berutu ke rumah makan tersebut netizen berkomentar:
@Donald Sihombing
“Mmg klo rumah makan itu terkenal itu buat harga sm pengunjung apa lg pengunjung baru masuk di situ makan dan aku tau tempat rumah makan itu, karna aku org sidikalang.
800rb s x makan, itu rumah makan biasa loh bkn restoran terkenal. Saya org sidikalang tau itu rumah gmn klo ngasi harga sm org pendatang baru.”
@Roselbeatuycare
“Tahun lalu kami makan 8 org bayar 700 rb, koyak dompet awak.”
@Ika Peronika Sitohang
“Saya juga pernah makan disini pada tanggl 4-1-2020. Satu ekor ayam harganya 420 ribu. Saya juga kaget pas mau bayarnya. Terlalu amat mahal”
• VIRAL Arab Saudi Mendadak Bersalju, Potret Unta Berjalan di Tengah Salju Jadi Sorotan di Twitter