Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

FAKTA-FAKTA Kerajaan Kandang Wesi Terkuak, Tidak Ada Raja, Hanya Pemangku Adat dari Padepokan Silat

Berikut ini fakta-fakta Kerajaan Kandang Wesi yang berada di Garut, Jawa Barat. Tepatnya di Kampung Cimareme.

(KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG) Tangkapan Layar Kompas.com
Bagian dalam pendopo Kerajaan Kandang Wesi di Garut dan Nurseno SP Utomo yang disebut sebagai raja dari Kerajaan tersebut. 

FAKTA-FAKTA Kerajaan Kandang Wesi Terkuak, Tidak Ada Raja, Hanya Pemangku Adat dari Padepokan Silat

TRIBUNJATIM.COM, GARUT - Fenomena kerajaan 'fiktif' di Indonesia semakin menggegerkan publik.

Bagaimana tidak, usai kemunculan Keraton Agung Sejagat dan pasukannya, kemudian kini masyarakat juga tengah dihebohkan dengan Sunda Empire.

Belum selesai berita Sunda Empire yang tengah viral, kini kembali diberitakan ada satu lagi kerajaan baru di Garut, Jawa Barat. 

Ya, kerajaan tersebut bernama Kerajaan Kandang Wesi. 

TERKUAK Rencana Sesungguhnya Raja & Ratu Keraton Agung Sejagat, Polisi Sebut Bukti: Sangat Sistemik

Kemunculan Kerajaan Kandang Wesi viral di media sosial.

Sama halnya dengan Keraton Agung Sejagat yang memiliki raja sebagai pemimpinnya, Kerajaan Kandang Wesi katanya juga dipimpin oleh seorang raja. 

Namun, hal tersebut ternyata tidak benar. 

Fakta-fakta sebenarnya terkait Kerajaan Kandang Wesi pun terkuak.

Terungkap Kuburan Janin Ratu Keraton Agung Sejagat di Kontrakan Totok Santoso, Dibungkus Kendi

Semua diungkap pria yang dikabarkan sebagai rajanya.

Kerajaan Kandang Wesi disebut berada di Garut, Jawa Barat.

Setelah digegerkan dengan kabar menganai kerajaan Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, kini publik kembali dihebohkan dengan munculnya sebuah komunitas di Garut.

Keberadaan komunitas ini disebut-sebut sebagai kerajaan.

Cara Totok Santoso Hadiningrat Raja Keraton Agung Sejagat Gaet Anggota, Klaim Punya 425 Pengikut

Komunitas tersebut bernama Kerajaan Kandang Wesi, yang tepatnya berdiri di Kampung Cimareme, Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng.

Nurseno SP Utomo adalah orang yang disebut-sebut sebagai raja dari Kerajaan Kandang Wesi.

Ia mengakui telah mendengar soal berita keberadaan Keraton Agung Sejagat yang raja dan ratunya saat ini menjadi tahanan polisi.

Namun, dirinya membantah bahwa Kerajaan Kandang Wesi sama seperti Keraton Agung Sejagat.

Sebab, dia tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai raja.

Promosi Sang Pisang, Kaesang Unggah Meme Kocak Pakai Seragam dan Baret, Disebut Mirip Sunda Empire

Berikut fakta-fakat terkait keberadaan Kerajaan Kandang Wesi di Garut yang berhasil TribunJakarta rangkum:

Jalan masuk Kerajaan Kandang Wesi (KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG)
Jalan masuk Kerajaan Kandang Wesi (KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG) (Tangkapan Layar Kompas.com)

Kerajaan Kandang Wesi

Dikutip TribunJakarta dari Kompas.com, tempat yang disebut Kerajaan Kandang Wesi berada di Kampung Cimareme.

Hanya saja, lokasinya berada di tepi perkampungan karena lahannya memang cukup luas, mencapai 1,5 hektar di sisi perbukitan.

Sebuah gerbang kecil dibangun dan dilengkapi dengan pagar besi.

Dari gerbang, ada jalan berbatu yang menghubungkan gerbang dengan sebuah bangunan seperti pendopo yang dijadikan tempat berkumpul.

Bangunan ini dibangun tanpa dinding.

Di samping bangunan tersebut, ada sebuah bangunan tembok kecil yang jadi kamar tidur.

Syarat Sunda Empire ke Indonesia Agar Aman dari Ancamannya, Sebut Tahun Ini Pemerintahan akan Habis

Sementara itu, sisa lahan lainnya ada tempat penyimpanan batu-batu yang diduga sisa peninggalan Kerajaan Kandang Wesi.

Ada juga sebuah mata air kecil yang biasa digunakan untuk mandi batin murid perguruan Syah Bandar Karimadi.

Selain itu, ada juga sebuah lapangan voli kecil, masjid kecil, dan sebuah ruangan tempat parkir mobil.

Seluruh lahan masih ditumbuhi pepohonan rindang sehingga tampak asri.

Padepokan Silat

Nurseno mengaku, dirinya hanya mendirikan sebuah padepokan silat.

Namun, lokasinya berada di daerah yang menurut sejarah dan telah dibuktikan lewat penelitian pernah menjadi lokasi Kerajaan Kandang Wesi.

"Saya hanya jadi pemangku adat saja, untuk menjaga budaya yang ada," katanya.

Ngaku Jadi Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso Ternyata Pernah 6 Tahun Tinggal di Pinggir Rel

Nurseno mengakui, dirinya memang mempunyai pengikut, yaitu para murid di padepokan silat.

Namun, tidak ada murid yang memanggilnya raja dan para murid juga tidak pernah merasa sebagai pengikut kerajaan.

Bagian dalam pendopo padepokan Kandang Wesi (KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG)
Bagian dalam pendopo padepokan Kandang Wesi (KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG) (Tangkapan Layar Kompas.com)

Membatah Ajarkan Aliran Sesat

Nurseno pun membantah isu soal penyebaran aliran sesat di padepokannya yang sekarang disebut-sebut sebagai kerajaan.
Sebab, dirinya hanya mengajarkan soal seni beladiri yang menjadi adat dan kebudayaan bangsa Indonesia.

"Saya enggak pernah melarang orang shalat, apalagi sampai menyimpang dari ajaran agama, saya hanya mengajarkan beladiri yang jadi adat dan kebudayaan Indonesia," katanya.

Pengakuan Totok Santoso soal Awal Dirikan Keraton Agung Sejagat, Sebut Mendapat Ilham dari Leluhur

Nurseno mengaku lahir dan dibesarkan di Desa Tegalgede.

Ia menyampaikan, saat ini memang ada padepokan miliknya di Kampung Cimareme, Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng.

Tempat ini pula yang sekarang diributkan sebagai kerajaan.

Tempat Pembuatan Senjata di Masa Kerajaan Padjajaran

Wahyudidjaya, Kepala Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Garut menjelaskan Kerajaan Kandang Wesi ada di sejarah.

Kerajaan itu lahir setelah Kerajaan Padjadjaran runtuh dan merupakan gabungan kerajaan-kerajaan kecil yang pernah ada di bawah kekuasaan Kerajaan Padjadjaran.

Pada masa Kerajaan Padjadjaran, Kandang Wesi adalah daerah tempat berlatih prajurit kerajaan dan pembuatan senjata.

Tanggapan Kesbangpolinmas

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Garut, memastikan tidak ada kerajaan Kandang Wesi di Garut seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial.

“Dari hasil klarifikasi dengan orang yang disebut-sebut sebagai raja kerajaan Kandang Wesi, kita pastikan tidak ada kerajaan di Garut,” jelas Kepala Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Garut Wahyudidjaya, Jumat (24/01/2020) malam di Kantor Kesbangpolinmas usai bertemu langsung dengan Nurseno SP Utomo.

Wahyu menyampaikan, isu soal Kerajaan Kandang Wesi di Garut, berangkat dari data yang salah.

Ancaman Serius Sunda Empire untuk Negara yang Tak Mau Daftar Ulang Agustus Nanti: Indonesia Juga

Karena, setelah dilakukan klarifikasi langsung dengan orang yang disebut raja Kerajaan Kandang Wesi, ternyata tidak ada kerajaan seperti yang disebutkan di media sosial.

“Itu hanya sebuah padepokan Syah Bandar Karimadi (SKM) yang mengembangkan metoda pengobatan,” katanya.

Menurut Wahyu, Kerajaan Kandang Wesi sendiri, sepengetahuannya dari sejarah yang dibaca memang sempat ada.

Kerajaan Kandang Wesi ini lahir pasca-Kerajaan Padjadjaran runtuh dan merupakan gabungan kerajaan-kerajaan kecil di bawah Kerajaan Padjadjaran.

"Kita sudah konfirmasi ke Forkopimcam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan), mereka mengakui Nurseno orang Pakenjeng, tapi bicara kerajaan tidak ada, yang ada adalah padepokan,” katanya.

Sindiran Sunda Empire ke Ridwan Kamil Direspons, Soal Ucapan Tak Pantas Jadi Gubernur: Paling Logis

Dari laporan yang diterimanya dari Forkopimcam, menurut Wahyu selama ini Nurseno juga menjalankan ajaran agama Islam seperti umat Islam umumnya.

Hanya, memang Nurseno juga dikenal sebagai pelestari budaya.

“Jadi tidak ada kerajaan yang seperti di Jateng, gelar rajanya hanya penghargaan dari komunitasnya, (bentuk) kerajaannya sendiri lebih pada pendekatan budaya, makanya tidak ada pertentangan dari masyarakat disana,” katanya.

(TribunJakarta/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Usai Keraton Agung Sejagat & Sunda Empire, Kini Muncul Kerajaan Kandang Wesi di Garut, Ini Faktanya
Penulis: Muji Lestari
Editor: Suharno

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved